Sisters, menjadi content creator memang gampang-gampang susah, apalagi bagi mereka yang baru memulainya. Bukan hanya harus mengasah kemampuan sunting video, tetapi juga mesti tahu bagaimana trik memasarkan konten yang baik sehingga jumlah subscriber naik dan tetap konsisten.
Kenapa banyak YouTuber pemula akhirnya menyerah dan tidak memiliki semangat serta upaya lagi untuk terus membuat konten? Bisa jadi karena jumlah suscriber, likes dan komennya juga sedikit, Sisters.
Sebenarnya, kalau pun kemampuan editing belum memadai, kita masih bisa membuat video dengan arus natural serta alami. Namun, juga harus menyuguhkan ciri khas tersendiri. Entah dari isi konten, intro (pembukaan) video, dan bagaimana narasi yang dibawakan sehingga penonton tidak merasa jenuh.
Namun, bagaimana dengan konten yang sudah maksimal dalam pembuatannya tetapi peminat masih sedikit? Tenang, tidak perlu menghalalkan berbagai cara supaya mampu viral. Sebab, kita tetap bisa memperjuangkan keberadaan konten melalui trik marketing-nya!
Share di Media Sosial Juga Butuh Trik!
Media sosial yang bisa kita gunakan untuk mempromosikan konten dan paling manjur adalah beranda & Story Facebook, Stories Instagram, Story WhatsApp, dan cantumkan tautan pada deskripsi profil di Instagram. Saat hendak mempromosikannya pun kita juga tidak boleh asal seperti menggunakan kata-kata "bantu subscribe ya" atau "Tolong likes dan komennya dong" sambil menaruh link video.
Hal-hal seperti itu membuat orang menjadi bosan dan menaruh rasa iba pada kita. Sebaliknya, gunakan kata-kata pemantik yang bisa mengundang mereka untuk menonton. Contoh "Tips ini sudah saya gunakan dan berhasil. Yang penasaran dan ingin mencoba bisa disimak secara keseluruhan di video ya". Pada intinya berikan spoiler sedikit mengapa kita perlu sekali mengajak teman-teman menonton.
Berilah Judul yang Menarik Tanpa Klik Bait
Klik bait atau cara mengecoh penonton hanya dengan judul yang jauh dari isi membuat mereka merasa kesal. Akhirnya, rasa kepercayaannya menurun dan malah unsubscribe karena dinilai terlalu lebay serta menipu. Saat membuat judul, pastikan mengundang penasaran penonton tetapi benar-benar sesuai ekspektasi mereka. Tempatkan diri kita yang semula adalah content creator menjadi penonton.
Pikirkanlah, "Kira-kira kalau saya penonton, bagaimana judul yang saya suka dan inginkan?"
Misalnya nih, konten kita adalah seputar memasak dan cara membuat sajian yang tidak ribet tetapi tetap lezat. Maka berikan judul begini "Cara Bikin Cireng Salju yang Chuwi Nggak Ribet Cuma Modal 5 Ribu Aja"
Rajinlah Mampir ke Channel Lain dan Tinggalkan Komentar
Supaya akun kita di-notice banyak orang, tinggalkan komentar ke akun YouTuber lain atau membalas komentar pengguna lain. Jangan pernah meninggalkan komentar yang membuat mereka risih seperti pada poin pertama, yakni minta di-subscribe. Komentar saja apa adanya, maka mereka akan kepo dengan sendirinya.
Apabila ada yang komentar di akun atau video kita, maka sempatkanlah untuk memberikan 'love' dan membalasnya. Hal ini mampu meningkatkan eksistensi video di kanal YouTube. Bahkan bisa muncul sebagai rekomendasi di channel orang lain.
Jangan lupakan Tagar, End Screen, dan Kasih Nama Channel yang Spesifik
Tagar sangat berkaitan dengan kata kunci pencarian di YouTube. Sementara End Screen bekerja sebagai tautan link video kita yang lain agar views-nya juga turut meningkat. Jadi, letakkan video yang views-nya paling rendah ke End Screen di konten yang mempunyai penonton terbanyak.
Bagi pemula, nama channel juga sangat penting. Supaya mudah dikenali oleh masyarakat umum, gunakan embel-embel yang mudah diterka. Misalnya seperti 'Channel Masak', 'Liputan Kuliner', dan sejenisnya. Hindarilah menggunakan nama pribadi apabila belum memiliki banyak subscriber. Satu lagi, unggah foto yang menarik ya.
Nah, begitulah kiat-kiat penting dalam dunia per-YouTube-an, Sisters!