Hai Sisters! Kewirausahaan menjadi sebuah profesi yang patut diperhitungkan, sebab, dengan membangun bisnis sendiri setiap orang akan membuka peluang kerja bagi orang banyak.
Akses terhadap dunia kewirausahaan bisa dikatakan semakin banyak dan mudah didapatkan. Karena, dewasa ini, peluang bisnis tersebar di mana-mana dan bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, tak terkecuali bagi perempuan, nih.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2016, jumlah usaha menurut hasil sementara pendaftaran usaha Sensus Ekonomi (SE) 2016 adalah sebanyak 26,7 juta wirausahawan non-pertanian atau naik sekitar 17,6 persen. Nah, itu artinya, dalam 10 tahun, jumlah wirausahawan non-pertanian naik sebesar 4 juta menjadi 26,7 wirausaha sejak tahun 2006, Sisters. Hal tersebut bisa dikatakan menjadi bukti akan potensi yang besar di dunia kewirausahaan Indonesia.
International Finance Corporation (IFC) dalam studinya bahkan mengatakan bahwa sepertiga dari total jumlah UMKM di Indonesia merupakan usaha yang dimiliki oleh perempuan, lho, Sisters. Data statistik ini merupakan bukti nyata bahwa perempuan Indonesia semakin menunjukkan perannya dalam dunia ekonomi, bisnis dan wirausaha, baik sebagai pekerja maupun pengusaha.
Namun, masih ada banyak tantangan yang harus dilewati oleh kaum hawa yang ingin terjun ke dunia kewirausahaan dan juga oleh pengusaha perempuan yang sudah aktif berwirausaha. Apa saja?
Timpangnya jumlah wirausaha wanita dibanding pria semakin meneguhkan bahwa dunia kewirausahaan identik dengan pria. Padahal, untuk mematahkan hal tersebut, perempuan harus berani untuk memulai bisnis, Sisters.
Keraguan untuk memulai bisnis bisa menjadi tantangan terbesar bagi wanita untuk segera terjun ke dalam dunia kewirausahaan. Berbagai hal seperti modal usaha, ide, pengerjaan, dan sebagainya bisa menjadi dasar keraguan tersebut.
Hal tersebut bisa diatasi dengan mencari inspirasi dan terus memotivasi diri untuk memulai. Kamu juga bisa berkonsultasi kepada rekan yang sudah lebih dulu memulai dan bisa dimulai dari bisnis rumahan terlebih dahulu.
Kamu juga bisa mengenyam pendidikan praktis atau pelatihan keterampilan sehingga kamu bisa memanfaatkannya untuk berbisnis.
Sisters, ada kalanya wanita yang hendak memulai bisnis terus menunda-nundanya karena merasa bahwa ide bisnisnya tidak potensial untuk menjadi bisnis yang sukses.
Padahal, potensial atau tidaknya bisa dicari tahu dengan melakukan riset atau pun langsung mencobanya hingga mengevaluasi hasilnya.
Soal ide bisnis, rajinlah mencari inspirasi tentang tren dan membaurkannya dengan ide-ide lain yang didapat dari kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Sisters, tantangan berikutnya yang harus dihadapi oleh wanita yang ingin terjun ke dunia kewirausahaan adalah membagi perannya sebagai istri, ibu, dan sebagai pengusaha.
Perempuan yang sudah berkeluarga pastinya memiliki peran tersebut dan disibukkan dengannya, apalagi bagi perempuan yang baru berkeluarga.
Namun, permepuan pada dasarnya ahli dalam hal multitasking, di mana ia bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus secara bersamaan.
Hal ini kerap ditunjukkan dengan bagaimana seorang ibu mampu merawat anak sambil memasak, membersihkan rumah, dan sebagainya.
Kemampuan multitasking tersebut bisa menjadi kekuatan bagi kita kaum hawa untuk menjalani bisnis, sehingga apabila sudah siap, perempuan seharusnya mulai menjalankan bisnisnya.
Sisters, setiap orang tentu akan mengalami hal ini setiap kali hendak memulai bisnis, baik pria maupun perempuan. Kurangnya pengetahuan soal bisnis menjadi tantangan yang signifikan bagi kita para perempuan, tentu saja.
Sebagai pengusaha, seseorang harus paham betul berbagai hal yang mencakup bisnisnya dari A sampai Z, baik itu soal produksi, pemeliharaan, business development, manajemen, dan sebagainya.
Ini bukanlah sesuatu yang baru di dunia kewirausahaan. Setiap perempuan bisa mencari pembelajaran tentang bagaimana memulai dan mengelola bisnis yang baik, dan seiring berjalannya waktu, setiap orang akan bisa lebih memahami alur perkembangan bisnisnya.
Sehingga, memicu tumbuhnya ciri khas di balik kebijakan dalam pengembangan bisnisnya.
Sebetulnya, hal ini merupakan kendala bagi mayoritas pelaku UMKM. Modal bisa dikatakan nafas utama bagi setiap bisnis. Tanpa adanya modal yang mencukupi, bisnis tidak akan dapat berjalan apalagi berkembang.
Sebaliknya, apabila sebuah bisnis diberi dukungan pinjaman modal usaha, bisnis tersebut tentu akan semakin berpotensi untuk berkembang, lho, Sisters.
Dengan hadirnya industri layanan keuangan yang mudah diakses dan memberikan pinjaman yang mudah, kini setiap pelaku UMKM termasuk perempuan yang terjun ke bisnis online bisa dengan mudah mendapatkan pinjaman modal usaha.
Dengan pinjaman modal usaha tersebut tentu saja setiap wirausahawan perempuan bisa memulai bahkan semakin mengembangkan bisnisnya.