Sisters, bisnis forex dan komoditi memang sedang marak dan gencar digeluti oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari anak muda hingga orang tua sekalipun banyak yang terjun merambah ke bisnis digital yang satu ini.
Sayangnya, kedok bisnis forex kerap digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan terhadap para nasabahnya.
Nah, jika saat ini kamu juga ingin terjun ke bisnis forex, ada baiknya untuk mengenali ciri-ciri forex abal-abal berikut ini, yuk, Sisters:
Seperti yang sudah terjadi belakangan ini, banyak bisnis forex abal-abal yang menjanjikan hal-hal tidak masuk akal kepada para calon nasabah yang ingin bergabung. Sebut saja, iming-iming liburan super mewah, hadiah mobil mewah, perhiasan dan lain sebagainya.
Sehingga para calon nasabah semakin tertarik untuk bergabung. Naasnya, setelah calon nasabah mendepositkan uangnya, perusahaan forex abal-abal tersebut menghilang tak tahu rimbanya bagai di telan bumi, Sisters.
Trik semacam ini sudah cukup banyak menelan banyak korban, khususnya para orang tua yang kerap terbuai dengan janji manis. Contohnya, dengan modal Rp50 juta, para calon nasabah dijanjikan keuntungan sebanyak 100-1000 persen dalam sebulan. Padahal hal ini sangat tidak mungkin terjadi.
Jadi, jika kamu sudah mantap ingin terjun ke dunia forex, pastikan bahwa perusahaan tersebut tidak memberikan janji palsu di luar akal sehat dan sulit diterima nalar.
Ini juga harus diwaspadai. Sebaiknya kamu pastikan terlebih dahulu siapa bos atau CEO perusahaan forex yang ingin kamu investasikan. Pastikan bahwa para petinggi perusahaan tersebut adalah jelas dan tidak berada di luar negeri.
Mengapa? Besar kemungkinan perusahaan itu scam bila para petingginya berada di luar negeri. Apalagi lokasinya di negara pelarian para penipu, seperti Kamboja dan negara kepulauan kecil seperti St. Vincent and The Grenadines.
Daerah-daerah tersebut sudah terkenal di kalangan para pebisnis forex sebagai daerah tempat pelarian para oknum penipu dan scamming. Jadi pastikan kamu tidak salah dalam memilih perusahaan forex ya.
Hal ini juga banyak menelan korban, Sisters. Banyak perusahaan forex yang menjanjikan keuntungan secara pasti dengan dalih tidak ada risiko yang akan dihadapi.
Sejatinya, bisnis forex sangat rentan terhadap risiko kehilangan modal, sehingga jangan mudah termakan dengan buaian yang satu ini.
Jika perusahaan forex tempat kamu berinvestasi mengatakan tidak ada risiko, maka bisa dipastikan 1000 persen perusahaan forex tersebut abal-abal dan akan menipu para nasabahnya.
Itulah tiga poin penting yang harus kamu waspadai ketika ingin terjun ke bisnis forex. Sebelumnya, ribuan masyarakat Indonesia telah menjadi korban penipuan bisnis forex atas nama GCG Asia Indonesia dan MIA FintechFX.
Para korban mengaku bahwa uang yang mereka investasikan dibawa kabur oleh petinggi perusahaan tersebut. Total nilai kerugian para korban pun cukup fantastis, yakni mencapai Rp2 triliun! Oleh karena itu, selalu waspada ya, Sisters