Sisters, sebagai makhluk sosial, kamu tentu tidak akan pernah lepas berinteraksi dengan orang lain. Saling bertukar pikiran adalah salah satu wujudnya. Saat melakukan perbincangan, perbedaan pendapat kadang membuatmu ingin mengubah pola pikir orang lain. Apalagi jika lawan bicara terjebak pada pemikiran yang keliru. Tapi, bagaimana caranya?
Mengubah pola pikir orang lain merupakan bagian dari berpikir kritis. Pemahaman ini tentu sudah kamu pelajari saat di bangku sekolah. Tujuannya, agar kamu bisa mengekspresikan pendapat yang kamu pikirkan dan menyatakannya secara logis sehingga dapat diterima oleh orang lain, Sisters.
Tapi Sisters, apakah ini penting? Ya, sangat penting. Mengubah pemikiran orang lain tidak hanya dilakukan oleh orang-orang bekerja di parlemen. Dalam kehidupan sehari-hari, contohnya musyawarah dengan anggota keluarga, teman, atau pasangan pasti diperlukan. Bahkan, kamu perlu melakukan hal ini dalam lingkungan kerja, lho, Sisters.
Mengubah pemikiran seseorang bukanlah tugas yang mudah. Namun, bukan mustahil untuk dilakukan. Agar orang lain bisa memahami pemikiran logismu, beberapa taktik berikut mungkin bisa membantu untuk mengubah pola pikir orang lain.
Sebelum mengemukakan pendapat, kamu harus lebih dulu menggali informasi berkaitan lebih mendalam, Sisters.
Dengan begitu, argumenmu bisa lebih berisi, kuat, dan dipercaya oleh lawan bicara.
Semua tindakan memiliki motivasi (dorongan). Sama halnya ketika mengajukan pendapat dan ingin mengubah pola pikir orang lain. Kamu harus tahu apa yang mendasari pendapat tersebut.
Selain membuat argumenmu lebih kokoh, alasan di balik argumen yang kamu ajukan juga membuat kamu dihargai dan dihormati karena tidak asal bicara, Sisters.
Sisters, bersemangat dalam menyampaikan pendapat untuk mengubah pikiran seseorang memang boleh-boleh saja. Tapi, jangan menimbulkan kesan bahwa pendapatmu-lah yang paling benar.
Bukannya sukses mengambil hati orang lain, tindakan ini justru semakin menjauhkanmu dari tujuan.
Seperti yang dijelaskan oleh penelitian sebelumnya, pemilihan kata dalam menyampaikan pemikiran sangat berpengaruh.
Jika cara berbicara dan pilihan bahasamu cukup bersahabat, tidak mengatur, dan tidak merendahkan, hal ini bisa menarik hati lawan bicara agar sependapat denganmu, Sisters.
Membujuk seseorang untuk mengubah cara berpikirnya agar sejalan denganmu, mungkin tidak selalu berhasil sesuai ekspektasi, Sisters.
Jadi, jangan kecewa atau pun memaksa orang lain jika memang mereka tetap bersikukuh dengan pemikirannya sendiri.
Langkah tepat yang bisa kamu lakukan saat ini adalah bersikap tenang atau tidak terbawa emosi. Hal itu hanya memperkeruh suasana.
Pahamilah bahwa wajar untuk setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing. Jadi, hati-hati dalam berbicara ya, baiknya pikirkan dahulu matang-matang apa yang akan kamu kemukakan, Sisters.