Sisters, menahan buang air kecil adalah salah satu kebiasaan buruk yang tanpa sadar sering kita lakukan. Terutama bila sedang sibuk dengan kegiatan sehari-hari, “panggilan alam” yang satu ini menjadi sering ditunda.
Padahal tahukah kamu bahwa kandung kemih rata-rata memiliki kapasitas untuk menampung cairan sebanyak delapan gelas air, dan menahan keinginan berkemih dalam waktu panjang dapat merenggangkan kandung kemih. Kandung kemih mengirim sinyal ke otak ketika penuh, yang kemudian mendorong kita untuk pergi ke toilet terdekat.
Tapi, jika kita sering menahan buang air kecil, tubuh bisa kehilangan kemampuan mengirim sinyal tersebut, demikian pernyataan dari dr. Chamandeep Bali, naturopathic di Toronto Naturopathic Health Clinic. Selain hilangnya sinyal ke otak untuk buang air kecil, ada beberapa risiko lain yang perlu kamu ketahui. Simak, yuk!
1. Infeksi Kandung Kemih
Disebut juga sebagai Urinary Tract Infection (UTI). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang saluran urin, organ tubuh yang menyimpan dan melepaskan urin. Menurut dr. Chamandeep, semakin lama kamu menahan buang air kecil, kandung kemih dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak.
Gejala terkena penyakit ini adalah mengalami keinginan kuat untuk berkemih, sakit di saluran buang air kecil, urin yang berwarna keruh atau bercampur darah, serta sensasi terbakar saat berkemih.
Jika dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan kerusakan organ yang lebih parah. Segera hubungi dokter saat mengalami tanda-tanda terserang penyakit ini, dan biasanya dapat disembuhkan dengan mengonsumsi antibiotik.
2. Interstitial Cystitis
Interstitial Cystitis (IC) adalah kondisi menyakitkan yang disebabkan peradangan dinding kandung kemih. Dr. Chamandeep mengatakan IC dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
Gejalanya adalah rasa sakit pada panggul dan dalam beberapa kasus, buang air kecil lebih dari 60 kali sehari. Sayangnya, sampai sekarang belum ada perawatan dan pengobatan untuk meringankan penyakit ini.
3. Voiding Dysfunction
Lebih dikenal sebagai Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS). Dr. Chamandeep mengatakan istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana ada kekurangan koordinasi antara otot kandung kemih dan uretra.
Hal ini mengakibatkan gejala-gejala seperti mengompol, kesulitan mengosongkan dan mengisi kandung kemih, sehingga mengganggu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, Sisters.
4. Urinary Incontinence
Urinary Incontinence (UI) adalah hilangnya kontrol berkemih. Umumnya terjadi pada orang lanjut usia, tanda penyakit ini adalah ketidakmampuan untuk menahan air seni sampai kamu dapat mencapai kamar kecil. Dr. Chamandeep berpendapat, kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi kandung kemih, karena terlalu sering atau lama menahan keinginan berkemih.
Ternyata kebiasaan menahan buang air kecil yang sering dianggap sepele, bisa berakibat fatal, ya, Sisters. Nah, yuk, kita jaga kesehatan ginjal mulai dari sekarang!