Hai Sisters! Seiring berkembangnya teknologi informasi, memudahkan seseorang mengetahui segala informasi. Bahkan informasi yang jauh pun mudah diketahui dalam waktu singkat.
Namun, teknologi informasi sering digunakan untuk hal negatif, seperti menyebar berita tidak benar atau hoaks.
Mayoritas pengguna WhatsApp pasti pernah mendapat pesan hoaks.
Di antara pesan itu seperti berisi anjuran agar kembali mengirimkan pesan itu ke sepuluh orang lain. Bahkan ada hal menakutkan atau mengerikan bila anjuran itu tidak dilakukan.
Dilansir dari situs resmi WhatsApp, Faq.WhatsApp.com, penyedia pesan instan populer ini mengaku berupaya mengurangi pesan spam yang datang melalui sistem mereka.
Menurut pihak WhatsApp, pengguna bisa mengidentifikasi sendiri dan menangani sendiri pesan-pesan seperti spam, hoaks, atau phising.
Tiga jenis pesan tersebut bisa dikategorikan sebagai pesan yang tidak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah.
Berikut ciri-ciri pesan yang mungkin merupakan pesan yang palsu.
- Pengirim pesan mengaku berafiliasi dengan WhatsApp.
- Pesan berisi instruksi yang minta pengguna untuk meneruskan pesan.
- Pesan mengklaim bahwa pengguna dapat menghindari hukuman, seperti suspensi/blokir akun jika pengguna meneruskan pesan tersebut.
- Pesan berisi imbalan atau hadiah dari WhatsApp atau orang lain.
Jika pengguna menemukan pesan sesuai kriteria di atas, pihak WhatsApp merekomendasikan penggunanya untuk memblokir pengirim pesan, mengabaikan isi pesan, atau menghapusnya.
Untuk melindungi kontak pengguna dari potensi bahaya, WhatsApp mengimbau para pengguna tidak meneruskan pesan-pesan tersebut kepada yang lainnya.