Sisters, menurut Menurut European Respiratory Review, kasus asma pada orang dewasa diketahui terjadi sekitar 4,6 kasus pada 1.000 wanita dan 3,6 pria dalam setahun. Asma pada usia dewasa berbeda dengan asma yang telah diketahui sejak masih anak-anak. Asma pada orang dewasa biasanya tidak dipicu karena reaksi alergi, tetapi lebih kepada penurunan fungsi paru-paru. Kondisi ini bisa dibilang lebih buruk karena dibutuhkan bantuan obat-obatan secara terus-terusan untuk mengatasi asma pada orang dewasa.
Berikut beberapa faktor risiko yang memengaruhi seseorang terkena asma pada usia dewasa.
Perubahan hormon
Asma pada orang dewasa diketahui 20% lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki yang berusia di atas 35 tahun. Perubahan hormon yang terjadi pada perempuan diduga sebagai salah satu penyebabnya. Perubahan hormon seperti pada saat kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya asma. Bahkan prevalensi asma pada orang yang baru hamil satu kali meningkat dari 8 persen ke 29 persen pada wanita yang telah memiliki empat anak.
Wanita yang mengonsumsi estrogen setelah menopause selama tahun juga rentan terhadap asma. Meski ternyata risiko asma menurun pada mereka yang menggunakan pil KB.
Obesitas
Sebanyak 50 persen orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas diketahui memiliki asma saat dewasa, karena meningkatnya adipokin, yaitu hormon yang berasal dari jaringan lemak, akan memicu peradangan saluran pernapasan atas pada orang dengan obesitas. Ditambah lagi, orang yang obesitas bernapas lebih sedikit daripada kapasitas normal paru-parunya sehingga akan menganggu fungsi paru-parunya. Belum lagi sulitnya bernapas saat tidur dan penyakit GERD alias refluks asam lembang yang sangat erat dengan asma bisa terjadi akibat obesitas.
Paparan zat tertentu di tempat kerja
Orang yang bekerja di pabrik bisa saja sering terpapar bahan kimia. Mereka yang bekerja di kontraktor mungkin saja sering mendapatkan paparan serbuk kayu atau semen. Semua itu mereka dapatkan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus.
Menurut jurnal Australian Family Physician, sebanyak 20-25% persen orang dewasa dengan asma melaporkan bahwa mereka memiliki tempat kerja yang buruk. Biasanya, asma yang mereka rasakan akan mereda saat tak berada di tempat kerja. Namun, gejalanya akan terus memburuk selama lingkungan pekerjaannya tetap sama.
Polusi udara
Polusi udara yang sering ditemui di lingkungan hidup seseorang, seperti asap rokok, bahan kimia seperti dari asap knalpot, jamur, dan debu juga dapat memicu terjadinya asma pada orang dewasa. Asap rokok, baik yang aktif atau merokok secara pasif serta polusi lingkungan dapat meningkatkan risiko mendapatkan asma pada usia dewasa. Asap rokok diketahui telah menjadi faktor pemicu risiko asma bahkan bukan hanya dewasa, tapi juga anak-anak dengan rentang usia 7-33 tahun.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan juga dapat menyebabkan gejala asma memburuk, Sisters. Aspirin dan beta-blocker adalah contohnya. Bahkan, pada beberapa kasus paracetamol juga dapat memicu asma.
Penyakit saluran pernapasan atas
Rhinitis adalah salah satu penyakit yang diketahui dapat menyebabkan asma pada orang dewasa. Sebenarnya, belum diketahui apa yang menyebabkannya, namun sebuah studi menunjukkan kedua penyakit tersebut saling berhubungan. Polip di saluran hidung juga diketahui berperan dalam asma yang terjadi pada orang dewasa.
ISPA
Infeksi saluran pernapasan juga cukup menyumbang peran dalam menyebabkan asma pada orang dewasa. Infeksi flu yang parah juga bisa memicu kondisi ini. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh menurunnya sistem imun tubuh akibat usia sehingga lebih mudah terserang infeksi, khususnya infeksi saluran pernapasan.
Stres
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat stres yang tinggi berpotensi dua hingga tiga kali lipat lebih besar dalam memicu asma pada orang dewasa.
Jenis stres yang diindikasi kuat sebagai pemicu terjadinya asma pada orang dewasa adalah masalah keluarga, masalah perkawinan, perceraian, atau konflik dengan atasan. Orang dengan pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi berpotensi 50% memiliki asma pada saat dewasa. Stres diketahui telah terbukti mengubah kondisi kesehatan seseorang, termasuk memicu asma pada usia dewasa.
Nah, jika kamu menemukan gejala asma saat usiamu sudah dewasa, jangan segan untuk periksa ke dokter, ya!