Melihat fakta banyaknya daerah penghasil kain tenun di Indonesia, nggak heran jika jenis kain ini bisa dengan cepat menjadi idola banyak orang, Sisters. Ditambah dengan maraknya pengusaha lokal yang memproduk barang-barang kerajinan maupun pakaian tenun, semakin menambah kepopulerannya.
Meski demikian, memilih tenun ternyata tak semudah yang dibayangkan, khususnya bagi masyarakat awam. Sebab saat ini banyak tenun dengan motif dan warna menarik dengan kualitas kurang baik, sehingga kurang nyaman dikenakan. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika membeli tenun agar mendapatkan yang berkualitas. Simak lebih lanjut di bawah ini.
Perhatikan bahan baku
Baik buruknya kualitas sebuah kerajinan tenun bisa dilihat dari bahan baku yang dipilih. Umumnya kerajinan tenun, baik pakaian, maupun tas, dan produk lainnya, dibuat dari dua bahan pilihan antara fiber atau benang alam.
Benang alam merupakan pilihan terbaik, karena kesannya yang alamiah dan juga citarasa elegan yang ditawarkannya. Lagipula, pakaian tenun dengan benang alam, terkesan lebih eksklusif. Memilih tenun dari benang alam juga sebuah cara untuk lebih menghargai pengrajin lokal yang berbasis industri rumahan.
Kepadatan tenun
Jumlah benang yang digunakan saat menenun juga menjadi indikator kualitas tenun, Sisters. Semakin sedikit benang yang dipakai, hasil tenunan semakin tidak terlihat padat. Karena itu sebaiknya pilih kain tenun dengan komposisi benang yang padat, sebab hasilnya tidak akan cepat rusak jika digunakan bertahun-tahun.
Bukan sekedar kerajinan
Kain tenun sebetulnya bukan sekedar kerajinan, melainkan sebuah karya seni. Komposisi ragam hiasan tenun serta warna kainnya mesti menyatu benar. Karena itu sebaiknya pilihlah kain tenun dengan komposisi warna dan hiasan yang menyatu dengan baik, sehingga terlihat indah.
Periksa kelunturan warna
Rasanya tidak ada yang mau membeli sebuah kerajinan tenun yang warnanya gampang luntur. karena itu kamu harus melakukan tes apakah kain tersebut luntur atau tidak. Untuk mengetesnya, cobalah tempelkan tisu basah di atas kain. Bila warna kain menempel pada badan tisu, maka dipastikan tenunan tersebut mudah luntur. Nah, maka dari itu, pilihlah tenunan yang bebas dari masalah luntur.
Harga
Untuk kain sepanjang 2 meter dengan lebar 70-80 sentimeter membutuhkan waktu pembuatan paling singkat 3 bulan. Terkadang benang yang dipintal dari kapas harus dicelup dan dijemur sebanyak 3-5 kali agar warnanya merekat. Nah, karena membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi, maka sudah sepantasnya harga kain tenun berkualitas berada di kisaran Rp 1,5-2,5 juta, Sisters.
Untuk merawat kain tenun, sebaiknya cuci dengan sampo dan jangan mengggunakan sabun mandi atau detergen, Sisters. Sebab, kandungan bahan kimia pada sabun dan detergen terlalu kuat dan bisa merusak tekstur dan kerapatan benang.
Setelah dicuci, kain tenun dijemur di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Setiap dua bulan sekali, sebaiknya kain tenun diangin-anginkan untuk menjaga tetap kering atau tidak lembab.
Membeli sebuah kain bernuansa etnik memang menyenangkan, apalagi jika kamu adalah tipikal orang yang sangat cinta kepada produk lokal dan selalu antusias untuk menikmatinya. Nah, jadi kamu harus benar-benar jeli dalam memilihnya, ya, Sisters. Jangan sampai mendapatkan kain tenun dengan kualitas rendahan.