Hai Sisters! Tak semua barang bekas bisa langsung dibuang begitu saja, lho. Bila kamu orang yang jeli terhadap peluang, barang bekas tersebut akan diolah kembali menjadi sesuatu barang yang tak hanya layak pakai saja tapi juga memiliki tampilan baru yang sangat menarikalias mendaur ulang, sehingga memiliki nilai jual yang lumayan. Ini sangat jelas akan mendatangkan pundi-pundi uang yang tak sedikit jumlahnya, Sisters.
Sebenarnya, nggak sulit, kok, untuk memulai memulai bisnis daur ulang barang bekas, bukan uang yang menjadi modal utamanya tapi kreatifitas yang tinggi yang akan menentukan keberhasilan kedepannya. Selain itu, penjualannya juga mudah bisa dilakukan secara offline ataupun online. Kalau kamu tertarik untuk melakukan bisnis daur ulang, berikut beberapa ide bisnis daur ulang barang bekas yang bisa menjadi inspirasi buatmu. Simak, ya!
Majalah atau koran bekas
Sisters, tumpukan majalah dan koran bekas bisa diolah lagi menjadi sesuatu barang yang mungkin saja memiliki harga jual tinggi. Misalnya saja, tas, tempat tisu, tempat buah, guci, vas bunga, keranjang, jam dinding dan masih banyak lagi.
Nah, menjalankan bisnis dari daur ulang majalah atau koran bekas juga tidak membutuhkan modal yang banyak karena barang yang dibuang. Bicara soal keuntungan, produk yang dihasilkan dari kerajinan tangan ini memiliki harga yang tak murah, yaitu bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Harga yang ditentukan juga disesuaikan dengan keunikan serta tingkat kesulitan saat membuat produknya, Sisters.
Kamu bisa membuat kreasi dari koran dan majalah bekas ini dengan 2 cara, yaitu: menggulung kertas yang kemudian disusun atau dianyam, dan bisa juga kertas yang dibentuk lipatan kecil lalu dianyam.
Kain perca
Sisters, pada umumnya, kain sisa-sisa disetiap konveksi baju, kerudung, sarung, spray dan sebagainya akan dibuang atau dibakar. Padahal, bila dipikir kembali kumpulan kain-kain tersebut bisa dijadikan bisnis baru yang sangat menguntungkan, lho. Dengan berkreasi bebas kain perca ini bisa menjadi sarung bantal guling, bed cover, alas kaki, tirai, tas, bros, boneka lucu, dan masih banyak lagi.
Potongan-potongan kain dengan berbagai macam motif dijahit kembali sehingga menjadi satu kain baru. Dengan begitu, tampilan produk menjadi lebih menarik perhatian konsumen.
Modal yang perlu disiapkan tidak butuh memakan jumlah banyak. Setidaknya cukup untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti mesin jahit, benang, aksesoris, dan sebagainya. Mau coba, Sisters?
Bungkus minuman seduh atau deterjen
Sisters, pastinya tak sedikit orang yang memakai deterjen bubuk atau cair untuk mencuci pakaian dan mengonsumsi kopi, susu atau minuman bubuk instan lain, bukan? Sebaiknya, bungkusan tersebut jangan langsung dibuang begitu saja. Dengan kreatifitas yang tinggi, bungkusan tersebut bisa disulap menjadi sebuah kerajinan tangan atau produk yang bisa dimanfaatkan kembali dan tentunya bisa dijual seperti tas, dompet, tempat tisu, tempelan kulkas dan sebagainya.
Selain tidak membutuhkan modal banyak, barang yang dihasilkan dari anyaman bungkusan minuman ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Jadi, bisa diperkirakan kamu akan mendapatkan keuntungan yang sangat banyak, lho!
Palet kayu bekas
Biasanya, kita sering lihat palet kayu ini ada di setiap gudang-gudang barang atau pertokoan besar elektronik yang dijadikan sebagai alas di bawahnya. Nah, jika palet kayu tersebut tidak terpakai lagi, pastinya akan dibuang atau dibakar, Sisters. Nyatanya palet kayu bekas bisa diolah kembali menjadi barang pakai yang memiliki harga sangat tinggi. Kenapa tidak? Kini, banyak rumah, perkantoran atau kafe-kafe yang memakai barang-barang industri bekas yang dijadikan sebagai furnitur. Mulai dari meja, bangku atau sofa, rak kecil, tempat tidur dan sebagainya.
Kamu juga akan membutuhkan peralatan lain seperti paku, cat, bila ingin dijadikan sofa, maka akan diperlukan busa plus kainnya dan sebagainya. Namun, janganlah khawatir, omset dari bisnis ini sangatlah besar bisa mencapai milyaran rupiah, Sisters. Wow!
Nah, menarik, bukan? Kamu mau coba yang mana, nih, Sisters?