Sisters, setiap orangtua, termasuk kamu, pasti enggan melewatkan masa-masa tumbuh kembang anakmu setiap harinya. Semakin tumbuh besar, semakin tinggi pula minat sang anak menyerap pengetahuan, serta segala hal yang mereka lihat, dengar, maupun rasakan. Tugasmu sebagai orangtua mengajarkan hal-hal positif untuk anak, termasuk dalam urusan keuangan, Sisters.
Jadi, mau tidak mau, seiring perkembangannya, suatu saat anak pasti akan meminta dibelikan barang atau makanan misalnya di sebuah toko. Membeli pasti membutuhkan uang. Nah, dari sinilah kamu sebagai orangtua juga mempunyai peran penting untuk mengajarkan anak soal uang terutama untuk anak usia Sekolah Dasar. Bagaimana caranya, Sisters? Simak, yuk!
Usia 6 - 8 tahun
Beberapa keluarga memiliki pedoman tentang uang saku, seperti sejumlah tertentu harus ditabung. Ini akan sangat dianjurkan, tetapi tidak harus dipaksakan kepada anak, ya, Sisters. Membiarkan anak mengalami konsekuensi dari membelanjakan uang mereka secara tidak bijaksana adalah bagian dari pengalaman belajar.
Misal, ketika anakmu meminta sesuatu yang tidak biasa seperti mainan baru, kamu dapat menyarankan kepadanya bahwa dia boleh menabung untuk membeli barang yang diinginkannya, memberikannya keterampilan dan pengalaman serta disiplin diri dalam hal keuangan.
Kamu juga bisa mengajak anakmu pada usia-usia ini untuk melakukan perjalanan ke Bank untuk membuka rekening tabungan atas namanya sendiri, dan mendorongnya untuk me-manage hal ini.
Banyak bank yang memiliki akun khusus untuk anak-anak yang juga menawarkan tanpa biaya dan tanpa saldo minimum. Sehingga bisa memberikan keleluasaan kepada anak kamu untuk menabung kapanpun.
Usia 9 - 12 Tahun
Inilah waktu yang tepat untuk mengajarkan perbandingan harga kepada anak. Kamu dapat melibatkan anak untuk mengambil keputusan sederhana berkaitan dengan uang. Kamu bisa mengajak anakmu untuk membaca label harga toko, melihat ukuran dan harga, dan membandingkan jumlah ketika membeli banyak. Jangan lupa untuk mempertimbangkan kualitas.
Misalnya, sewaktu belanja kita memilih produk A daripada produk B karena kualitasnya sama, tetapi produk A harganya lebih murah. Atau bisa juga ketika anakmu meminta untuk membeli mainan, ajaklah ia untuk membandingkan harga mainan tersebut di beberapa toko yang berbeda, atau mencari harga yang lebih murah secara online.
Kamu dapat memotivasi anakmu untuk mulai menabung setidaknya 10% dari uang saku yang telah diberikan. Kamu bisa memberinya semacam challenge untuk bisa mempunyai tabungan dalam jumlah tertentu misalnya dalam waktu satu tahun. Atau ketika mereka menginginkan suatu benda yang lumayan mahal, biarlah mereka menabung uang untuk membelinya ketika tabungannya sudah cukup.
Jangan lupa, Sisters, ingatkan juga kepada anakmu untuk tidak memberikan informasi mengenai keuangan kita kepada orang lain. Selamat mencoba, Sisters!