Sisters, kamu pernah melihat seseorang berkeringat saat sedang tidur padahal, AC kamar berfungsi dengan normal? Atau mungkin kamu sendiri mengalaminya?
Sebenarnya hal ini sangat wajar terjadi. Namun, yang jadi pertanyaan, bagaimana keringat ini bisa terjadi, padahal saat tidur kita tidak banyak bergerak.
Kamu penasaran bagaimana itu bisa terjadi, Sisters? Bisa jadi, penyebabnya antara lain:
1. Suhu kamar terlalu panas
Dituturkan oleh sleep specialist dan penulis buku 'The Sleep Solution: Why Your Sleep Is Broken and How To Fix It' W. Christopher Winter, M.D, idealnya suhu kamar saat tidur berada di angka 15 hingga 21 derajat Celcius. Jika di atas itu, suhu kamar akan terasa panas.
Selan itu, pakaian yang kamu pakai saat tidur juga bisa mempengaruhi tumbuhnya keringat. Misalnya, piyama berbahan flannel, atau bahan lain yang tidak menyerap keringat.
2. Kamu memiliki hyperhidrosis
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), hyperhidrosis atau keringat berlebihan juga bisa terjadi bahkan saat kamu tidur. Hyperhidrosis hanya terjadi pada area tubuh tertentu, seperti telapak tangan, kaki, ketiak dan kepala. Meski hanya keringat, tetapi hal ini bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Jika kamu merasa terganggu dengan hyperhidrosis, tak ada salahnya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Mengalami mimpi buruk
Jika keringat mengalir cukup banyak, mungkin saja kamu mengalami mimpi buruk. Jika kamu mengalami mimpi buruk dengan intensitas cukup sering, sebaiknya segera pergi ke dokter, ya, Sisters.
4. Tubuh mengalami perubahan hormon
Salah satu penyebab timbulnya keringat saat tidur bagi perempuan adalah kadar estrogen yang naik turun. Hal ini bisa terjadi ketika kamu sedang hamil, menstruasi, atau tanda-tanda menopause.
Neomi Shah, M.D., Associate Professor, Pulmonary and Sleep Medicine, di Cahn School of Medicine Mount Sinai New York mengatakan bahwa berkeringat akibat menopause adalah hal yang tidak bisa diprediksi. Tetapi memang, menopause cenderung membuat tubuh menjadi lebih berkeringat dan mempengaruhi kualitas tidurmu.
5. Mengonsumsi obat antidepresi
Bisa juga terjadi kepada pasien yang meminum obat antidepresi. Neomi berujar, ada beberapa tingkatan obat tertentu yang dapat menyebabkan reaksi adrenergik yang berkaitan dengan tingkat adrenalinmu dan menyebabkan berkeringat.
Lalu, bagaimana agar tidak berkeringat saat tidur?
Untuk menghindari bekeringat saat tidur, maka mulailah mengganti jenis tempat tidur, selimut, seprai, atau piyama yang kamu gunakan. Selain itu, tidur dengan satu kaki di luar selimut juga bisa membantu, lho, Sisters. Karena bagian bawah kaki memiliki fungsi penginderaan suhu yang penting dan dapat membantu tubuh mempertahankan sensasi dingin bahkan di bawah selimut yang hangat. Hal yang sama juga berlaku pada leher. Maka, saran terbaik adalah jangan menutup seluruh tubuhmu dengan selimut.
Namun, jika setelah melakukan hal-hal di atas kamu tetap berkeringat saat tidur, mungkin sebenarnya fenomena itu disebabkan oleh obat-obatan yang sedang kamu konsumsi, Sisters. Tak ada salahnya berkonsultasi pada dokter mengenai keluhan ini.