Sisters, sebuah keputusan kecil yang tampak begitu tidak penting, bisa saja justru adalah awal yang menyebabkanmu mengambil keputusan yang lebih besar. Jadi, setiap jalan yang telah diambil akan mengarahkan ke pilihan lain, dan beberapa dari pilihan akan mengubah segalanya. Termasuk momentum penting dalam hidup ini.
Misalnya, dalam kisah percintaan. Dalam jarak yang sangat jauh dan rentang waktu bertahun-tahun tentunya kamu yang berada dalam posisi tersebut pasti membutuhkan kepastian. Berbeda dengan pria, mereka terlihat lebih santai dalam sebuah hubungan yang serius sekalipun. Tak peduli teman seperjuangannya sudah berkeluarga. Desakan dari sosial maupun keluarga hanya membuat suasana keruh. Mungkin kamu perlu memastikan dengan beberapa pertanyaan di bawah ini, untuk memutuskan tetap menunggu atau melupakannya.
Bagaimana dia memperjuangkanmu?
Dulu saat pertama kali PDKT alias pendekatan, mungkin dia adalah pria yang paling gencar berjuang untuk mendapatkan hatimu. Segala upaya dia lakukan agar kamu memperhatikannya. Bandingkan dengan sekarang, setelah sibuk dengan urusan pekerjaan dan dengan jarak yang membentang jauh, ia menjadi seolah tidak bisa bekerja sama.
Setiap wanita ingin diperjuangkan, meskipun setelahnya jawabannya adalah tidak tapi pada dasarnya tidak itu bukan berarti sebuah penolakan. Itu adalah ujian, akankan pria terus berjuang atau sebaliknya. Jika dia mengerti kamu, sampai sekarang dia pasti masih dalam perjuangannya.
Bagaimana dia memaknai cinta?
Sesering apapun dia mengucapkan kalimat “I love you” padamu itu tidak ada artinya, jika dia tidak ada niat membuktikannya dalam sebuah ikatan kebersamaan yang sah. Yang dimaksud kebersamaan disini adalah ikatan pernikahan. Seandainya dia memang benar mencintai, maka dia tidak akan membuatmu menunggu terlalu lama.
Seperti apa responnya ketika membahas tentang pernikahan?
Menikah itu tidak cukup hanya dengan cinta, di dalamnya dibutuhkan sebuah komitmen dan kerja keras dari masing-masing pasangan. Apalagi untuk seorang pria. Jika pasanganmu adalah pria yang baik, maka dia pasti akan mempersiapkan dirinya untuk menikah secepatnya. Karena dia ingin pasangan yang kelak menjadi istrinya tidak hidup susah setelah menikah dengannya nanti. Jika dia meyakinkanmu dengan alasan tersebut, artinya dia layak untuk kamu tunggu.
Well, bagaimanapun akhirnya nanti, hanya kamu yang tahu, Sisters. Apakah masih tetap bertahan dalam komitmen, sabar menunggu waktu yang tepat tiba atau melangkah “move on” dari dia yang bukan cinta sejatimu. Dalam setiap hubungan itu ada yang namanya pengorbanan, komitmen dan bahagia. Pernikahan hanya butuh dua diantara itu, komitmen dan kebahagiaan. Semangat, Sisters!