Hai Sisters! Tren memang selalu berputar dan tak pernah gagal menginspirasi setiap penikmat mode. Meski demikian, tantangan terbesar seorang desainer tetap sama, yaitu menentukan ide dan mewujudkan ide yang otentik ke dalam sebuah busana siap pakai.
Belakangan banyak sekali desainer-desainer muda Tanah Air yang bermunculan. Mereka belajar bersaing sehat, mengolah ide secara kreatif, dan tidak menjadi plagiat. Nah, kalau kamu salah satu perempuan dengan minat dan bakat di bidang ini, simak beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para desainer muda ini, yuk, Sisters!
Menjadi desainer tidak seglamor yang kamu kira, lho, Sisters. Ini adalah bisnis yang penuh kerja keras dan kompetitif. Kamu harus dapat menemukan motivasi yang kuat untuk berjuang dan membumi. Temukan motivasimu, atau tinggalkan profesi ini.
Sisters, kemampuan mendesain tidak hanya bicara soal bakat, tapi perlu banyak latihan. Pelajari cara membuat pola dasar, teori warna, hingga mengenali sifat berbagai material tekstil. Magang di perusahaan garmen atau rumah mode desainer senior sangat dianjurkan.
Pelajari berbagai desain para desainer ternama. Jangan hanya terbatas mempelajari konsepnya. Kamu perlu ‘membedahnya’ lebih dalam, Sisters. Pelajari latar belakang budaya, teknik mengolah kain, hingga inspirasi mereka dalam menciptakan karya-karya tersebut. Cara ini membangun inspirasimu untuk menemukan desain sendiri. Bukan menyonteknya.
Ada empat bidang dalam dunia fashion, yaitu haute couture, ready-to-wear, leisure gear, dan mass market. Jika kamu ingin serius di bidang ini, berusahalah untuk fokus pada satu bidang saja karena tiap subbidang memiliki tingkat kesulitan beragam. Boleh saja memilih 2 hingga 3 subbidang, tapi pastikan kamu memahami core desain fashion-mu, Sisters.
Industri mode adalah industri yang sangat kompetitif. Lakukan riset untuk mengetahui ‘manuver’ yang dilakukan oleh brand atau desainer lain, ya!
Pelajari berbagai skill di luar urusan desain tapi sangat relevan. Di antaranya ilmu komunikasi, media, fashion stylist, dan pemain retail. Dengan mempelajari seluruh peran mereka, kamu akan memiliki pemahaman yang utuh terhadap industri fashion itu sendiri, Sisters.
Sisters, kamu bisa membiarkan pikiran serta jemarimu menggoreskan desain secara liar. Dari situ, kamu akan melihat inti sarinya. Kamu dapat mencari inspirasi dari perhelatan rumah mode besar dunia hingga berbagai produk seni, seperti lukisan dan patung, Sisters.
Terinspirasi boleh saja, asalkan kamu tahu batasnya dan tidak menjiplak, Sisters. Desain busana bisa dipertanyakan orisinalitasnya jika terlalu banyak kesamaan dari segi potongan, detail, hingga styling. Jika kamu terinspirasi karya orang lain, maka desain itu harus muncul dengan ide baru yang khas dirimu sendiri, Sisters.
Kedekatan dengan klien, awak media, fashion stylist, public figure, buyer, supplier, dan sesama desainer sangat penting untuk mengembangkan wawasan. Nnah, dari kedekatan ini kamu dapat bertemu klien baru, atau selebritas yang dapat menjadi media promosimu, Sisters.
Karya desain yang memikat penikmat mode adalah desain yang berciri khas. Contohnya, Calvin Klein dengan potongan clean dan Issey Miyake dengan pleats-nya. Edward Hutabarat dengan wastra Indonesia bersiluet resort look, atau Lulu Lutfi Labibi dengan kain lurik dan model tumpuk bersiluet Jepang. Nah, kamu bisa cari sendiri ciri khasmu sendiri, Sisters!