Sisters, bila kamu mencurigai si kecil mengalami stres, ada beberapa hal yang bisa dilakukan olehmu sebagai orangtua untuk mengelolanya sekaligus membantu menangani stres pada anak. Apa saja cara yang dapat dilakukan ya? Simak penjelasan di bawah ini, yuk!
- Kegiatan kreatif
Kamu bisa mulai dengan kegiatan yang bersifat kreatif seperti berolahraga, membaca, main musik, atau bermain dengan teman di waktu luang, bisa membantu anak mengurangi rasa stresnya. Selain itu, tentu saja orangtua harus meluangkan waktunya bersama anak.
- Kegiatan untuk daya tahan
Karena kegiatan yang membantu anak memiliki daya tahan kuat terhadap stresnya harus dilakukan bersama orangtuanya, misalnya main bersama, bersepeda, atau memasak. Kegiatan itu akan meninggalkan kenangan indah dan membuat anak bisa menghadapi stresnya.
- Membangun ikatan dengan anak
Pastikan orangtua memiliki waktu luang dengan anak tanpa teralihkan oleh gawai sehingga komunikasi lebih lancar dan dalam. Pun jaga rutinitas yang sehat untuk anak, misalnya waktu tidur yang tetap. Selain itu berilah anak waktu luang di mana ia bisa beristirahat, main, membaca, atau melakukan hal yang ia sukai.
Banyak survei hingga penelitian ilmiah di berbagai negara menyatakan bahwa anak-anak jaman now menunjukkan tanda-tanda stres di usia yang sangat muda. Sayangnya banyak orangtua tidak memahami tanda-tanda tersebut. Nah, jika tidak segera diatasi, akibatnya bisa merambat ke prestasinya di sekolah atau hubungannya dengan sahabat atau keluarga lho.
Ya, kebanyakan orang dewasa menganggap bahwa berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak itu sepele. Padahal, bagi anak-anak masalah yang ditemuinya sehari-hari bisa membuat emosinya kewalahan. Beberapa penyebab stres yang umum dialami anak adalah masalah dengan teman di sekolah, pertengkaran dengan orangtua, tekanan dari sekolah dan tempat kursus, pindah ke sekolah atau tempat tinggal baru, maupun rasa gugup menjelang perlombaan penting.
Lalu, apa saja gejala stres pada anak? Sayangnya, anak-anak pada umumnya belum memahami apa itu stres dan bagaimana cara menanganinya. Akibatnya, si kecil hampir tak mungkin bilang kepada orangtua bila ia sedang stres. Anak justru akan menunjukkan berbagai gejala stres.
Contohnya antara lain yang sering terlihat ialah mulai dari kehilangan nafsu makan, sakit kepala, sakit perut, mengompol, tidak bisa tidur, atau tidak enak badan tanpa alasan yang jelas. Gejala berikutnya yang bisa dicermati seperti terus-terusan merasa cemas dan khawatir, gelisah, muncul ketakutan (entah yang baru atau yang dulu pernah dialami) misalnya takut gelap, takut tidur sendiri, atau takut pergi ke sekolah, marah, mengamuk, merajuk, menangis, mengambek, perilaku agresif atau kasar seperti membanting barang, terus-terusan mengeluh, jadi keras kepala, hingga menarik diri dari keluarga atau teman-temannya.
Wah, ternyata stres pada anak cukup membahayakan, bukan? Nah, mulai sekarang berikan perhatian yang lebih pada si kecil, supaya mereka tidak ragu untuk menceritakan segala hal yang mengganggu juga, Sisters!