Sisters, sekarang ini hampir semua orang punya media sosial. Dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak sekalipun sudah mahir menggunakannya. Apakah anakmu termasuk pengguna media sosial yang aktif? Jika iya, sebaiknya terus perhatikan dan pantau si kecil dalam menggunakan akun media sosialnya. Pasalnya, saat ini banyak yang menyalahgunakan media sosial. Tak jarang anak-anak dan remaja jadi sasaran cyber bullying. Ya, cyber bullying bisa saja dialami si kecil. Sebagai orangtua, pasti kamu sangat cemas dan tak terima jika si kecil mengalami hal tersebut. Lalu, bagaimana orangtua harus bersikap ketika terjadi cyber bullying pada anak? Simak ini, ya, Sisters!
Berikan pengertian pada si kecil bahwa hal utama yang harus dilakukan ketika kekerasan di media sosial terjadi padanya adalah tidak membalas atau menanggapi si pelaku. Beri tahu bahwa semua komentar negatif atau cercaan yang ditujukan pada dirinya sebaiknya diabaikan saja, Sisters.
Meski memang sangat sulit untuk menahan diri agar tidak melawan, justru hal ini akan mencegah keadaan semakin buruk. Biasanya orang yang melakukan cyber bullying cenderung lebih senang jika ‘umpannya’ diterima oleh sang korban.
Sangat wajar jika anak dan remaja sangat ketakutan, cemas, marah, dan sedih dalam waktu yang bersamaan. Tentu sebagai orangtua, peranmu untuk membuatnya tenang dan mengembalikan kepercayaan dirinya kembali sangat penting, Sisters.
Jelaskan bahwa hal ini bisa saja terjadi pada siapa pun, tak hanya pada dirinya. Ada banyak orang yang tak bertanggung jawab dan menggunakan media sosial untuk menindas orang lain. Jika memang perlu, kamu bisa mengajak si kecil ke psikolog untuk memantau kondisi mentalnya.
Penting untuk tidak menyudutkan atau menyalahkan anak, misalnya dengan berkata seperti, “Memangnya apa yang kamu lakukan, sampai-sampai dia mem-bully kamu seperti ini?”. Apa pun alasannya, cyber bullying pada anak tidak bisa dibenarkan, Sisters.
Setelah berhasil menahan diri, tanyakan si kecil apa saja bentuk kekerasan media sosial yang ia dapatkan. Entah itu komentar yang tidak pantas, foto pribadinya, dan lain-lain. Kumpulkan semua hal tersebut untuk dijadikan barang bukti, Sisters.
Banyak anak yang justru menghapus semua bukti tersebut karena merasa ketakutan. Jadi tenangkan dirinya dan berikan penjelasan bahwa hal ini bisa dijadikan barang bukti. Jika memang kamu sudah memiliki bukti yang cukup, maka sebaiknya laporkan pada pihak sekolah atau pihak manapun yang berwenang dalam situasimu, sehingga si pelaku tidak akan melakukan kekerasan pada anak lainnya.
Hal yang terpenting adalah memantau segala kegiatan si kecil dalam media sosial. Ketahui apa saja akun media sosial yang ia miliki hingga teman-temannya di dalam media tersebut. Beritahukan ia jika sebaiknya tidak berteman dengan orang-orang yang tidak dikenal olehnya. Penting juga untuk mengetahui segala postingan yang ia unggah di akun pribadinya.
Kamu juga harus peka dengan si kecil, ketahui tanda-tanda ketika si kecil alami cyber bullying, sehingga kamu dapat mencegah hal-hal buruk lainnya terjadi, Sisters.
Sumber Info: Kemen PPPA RI - serempak.id