Hai Sisters! XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2018 digelar di dua kota secara bersamaan. Yup! Di Yogyakarta acara bertempat di Sambi Resort Kaliurang, sedangkan di Surabaya acara berlangsung di hotel Singgasana. Total ada 225 peserta dari 124 Sekolah mengikuti camp 2 hari 1 malam tersebut (14-15 September 2018).
Di Yogyakarta, acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Gatot Bambang Hastowo, M.Pd bersama GM Finance and Management Service XL Axiata Central Region, Taufik Hidayat dan Andy Satrio Yuddho, Head of Sustainability & Comms Services, sedang di Surabaya acara dibuka oleh Vice President XL Axiata East Region, Mochamad Imam Mualim dan perwakilan Kepala Sekolah Surabaya.
Nah, dua acara ini menutup rangkaian XYLC 2018 di 6 kota (Jakarta, Semarang, Makassar, Medan, Yogyakarta dan Surabaya), Sisters, dengan total 600 pemimpin sekolah telah dibina, dengan kemampuan praktis kepemimpinan berbasis digital, dengan kurikulum yang meliputi Critical and Creative Thinking (Kreatif dalam Perbedaan), Communications (Bicara Tepat dan Hebat), Problem Solving (Jago bikin Program), Collaborating & Digital Team Work, Improve Leadership Games dan Inspiring Social Media. Keren, kan, Sisters?
Tujuan besar XL Axiata menyelenggarakan program XL Future Leaders dan XYLC ini tidak terlepas dari keinginan mendorong lahirnya generasi muda unggul berkarakter Indonesia yang di masa mendatang akan bisa meneruskan kepemimpinan di berbagai bidang. Karena untuk menuju era revolusi industry 4.0, ada banyak kompetensi yang harus dimiliki oleh generasi muda.
Selain hard skills yang sudah banyak diajarkan di sekolah, mereka memerlukan juga softskills yang belum banyak diajarkan sekolah formal. Soft skills ini juga sangat mereka butuhkan, terutama dalam melakukan interaksi sosial pada umumnya. World Economic Forum merumuskan 10 kemampuan yang penting dimiliki oleh semua orang, dan semuanya ada di XYLC 2018. Program ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah.