Sisters, ada beberapa penyakit yang khusus menyerang wanita. Gejalanya sering kali dirasakan pertama kali pada area pinggul atau vagina. Sayangnya, penyakit tertentu pada wanita sulit didiagnosis oleh dokter. Penasaran apa saja penyakit pada wanita yang cukup rumit, bahkan bagi dokter dan tenaga medis? Simak ulasannya berikut ini, yuk!
Sisters, Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium yang melapisi bagian dalam rahim malah tumbuh di luar rahim, biasanya di area panggul. Normalnya jaringan ini akan menebal, luruh, dan keluar melalui vagina setiap siklus mentruasi.
Namun, saat jaringan berada di luar rahim, kemungkinan jaringan terjebak tidak bisa keluar melalui vagina. Endometriosis yang terjadi dan melibatkan indung telur, akan membentuk kista. Kondisi ini bisa mengiritasi dan menyebabkan jaringan parut sehingga akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat, Sisters.
Lalu, mengapa endometriosis sulit didiagnosis? Rasa nyeri yang muncul biasanya sangat terasa ketika menstruasi terjadi. Waktu terjadinya inilah yang menyebabkan dokter sulit menentukan penyebabnya; apakah PMS biasa atau endometriosis. Pada beberapa kasus, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit sehingga sulit diketahui penyakitnya lebih cepat.
Untuk mempermudah diagnosis, kamu perlu memperhatikan gejala lain, seperti:
Dampak endometriosis yang terjadi pada wanita berbeda-beda. Umumnya endometriosis akan menyebabkan wanita sulit untuk hamil. Sekitar 40 persen wanita yang tidak subur juga mengalami endometriosis. Untuk kondisi yang parah, perlu dilakukan prosedur bedah laparoskopi.
Vaginismus adalah pengencangan otot dasar panggul yang membuat penetrasi seksual sulit dilakukan. Walaupun tidak mempengaruhi gairah seksual, kondisi ini bisa mengganggu kualitas seks. Kondisi bisa terjadi kapan saja tanpa kamu sadari pada wanita dari segala usia, Sisters.
Mengapa vaginismus sulit didiagnosis? Penyakit pada wanita ini jarang sekali terjadi dan ada banyak potensi yang bisa menjadi penyebabnya. Di antaranya yaitu menopause, vagina robek saat persalinan atau operasi, trauma akibat pelecehan seksual, dan reaksi penggunaan obat, spermisida (obat mematikan sperma), atau kondom tertentu. Selain itu, vaginismus sering kali salah diagnosis sebagai dispareunia (nyeri saat berhubungan seks) yang biasanya terjadi ketika wanita memiliki kista, penyakit radang panggul, atau atrofi vagina.
Untuk mempermudah diagnosis, kamu perlu memerhatikan gejala lain, seperti:
Vaginismus bisa mengganggu aktivitas seks, tapi beberapa terapi bisa memulihkan kondisi ini. Bukan hanya secara fisik, pasien juga harus memulihkan kesehatan mental, terutama pada kecemasan dan trauma.
Penyakit selanjutnya adalah Sindrom ovarium polikistik (PCOS), adalah kondisi ketidakseimbangan hormon seksual pada tubuh. Kadar hormon laki-laki (androgen) menjadi lebih banyak dibanding hormon wanita (estrogen). Kondisi ini menghambat folikel, yaitu tempat tubuhnya sel telur sehingga sel telur akan gagal dikeluarkan secara teratur, Sisters.
Mengapa kondisi ini sulit didiagnosis? Kondisi ini terjadi pada usia reproduktif dan gejalanya sangat umum, seperti menstruasi tidak teratur. Banyak wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur, tapi tidak memiliki PCOS. Untuk itu, perlu dilakukan tes hormon yang menunjukkan androgen tingkat tinggi, sejenis hormon, dalam aliran darahmu.
Agar mempermudah diagnosis, kamu perlu memperhatikan gejala lain, seperti:
Jika tidak ditangani, PCOS berpotensi menyebabkan diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan depresi. Obat-obatan, olahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat dapat mengatasi PCOS.
Yang terakhir ada Dismenore, yaitu istilah medis untuk menunjukkan nyeri saat menstruasi yang parah. Sekitar 10 persen wanita memiliki kondisi ini. Ada dua jenis dismenore yang perlu kamu ketahui, yaitu primer dan sekunder.
Dismenore primer mengacu pada kram parah selama menstruasi dan tidak terkait dengan penyakit tertentu. Biasanya kondisi ini akan mereda saat memasuki usia dewasa, terutama setelah hamil. Sedangkan dismenore sekunder mengacu pada kram parah yang terjadi akibat kondisi penyebabnya, seperti memiliki rahim yang miring dan sebagian besar terus terjadi saat dewasa.
Mengapa dismenore sulit didiagnosis? Banyak wanita yang mengalami nyeri saat haid sehingga sulit untuk menentukan apakah dismenore atau nyeri haid biasa. Untuk itu, kamu perlu memperhatikan gejala lain yang menyertai, seperti:
Nah, Sisters, kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan stres dan mengganggu aktivitas. Kamu bisa menghindarinya dengan melakukan pemeriksaan ke dokter, olahraga teratur, makan makanan sehat, pijat, dan istirahat yang cukup, ya!