Hai Sisters! Saat kamu mencapai usia layak nikah, pertanyaan tentang masa depanmu bukan cuma jadi ranah hati dan pikiran kamu. Tapi, juga jadi kepentingan orang-orang terdekatmu. Buat mereka, kamu yang sudah lulus kuliah, kerja pun sudah lumayan mapan, Apa coba yang ditunggu? Awalnya ditanya “Kapan nikah?” sih cuma bikin kamu senyum saja. Sampai lama-lama kamu pun mulai bosan, malas dan rasanya kamu ingin menjawabnya dengan jawaban yang ketus. Tapi sabar dulu, Sisters, cobalah untuk menjawabnya dengan jawaban-jawaban santai di bawah ini!
“Doakan saja” merupakan jawaban paling umum, tepat, aman dan paling banyak dipakai para individu lajang saat ditanya kapan nikah. Jawaban ini singkat, bijak, padat, dan jelas, tanpa harus panjang lebar menjelaskan sesuatu yang jelas-jelas sudah sudah menjadi misteri dan rahasia Tuhan. Jadi jawaban paling bijak saat kamu ditanya kapan nikah adalah “Doain aja, ya”.
Kamu jomblo dan ditanya “Kapan nikah?” rasanya tuh kayak dicubit pas banget di perut, yang sakitnya agak-agak menggelitik. Kesel sih, tapi nggak lucu juga kalau kamu marah cuma karena pertanyaan itu. Akhirnya dengan berbesar hati kamu cuma bisa jawab, “Ini lagi nunggu yang ngelamar, kok”.
Sisters, meski terdengar klise, jawaban ini merupakan jawaban ampuh saat ada orang bertanya kapan nikah, meski sebenarnya akan ada pertanyaan-pertanyaan iseng susulan yang sengaja mengorek-ngorek alasan mengapa hingga saat ini belum juga menikah. Kamu bisa, kok, menjawabnya dengan jawaban “Belum ketemu yang cocok”.
Sisters, memberikan jawaban iseng seakan pertanyaan itu tidak penting, misalnya: “nanti, nunggu tanggal 32”, “kalau sudah nggak musim hujan”, “kalau nggak Sabtu, ya Minggu”, “nunggu ada nikah massal gratis”, “jodohnya masih dicicil, nih”, “bulan Mei, maybe yes, maybe not,” dan beberapa jawaban iseng nan lucu yang lainnya. Hidup ini jangan dibuat terlalu serius, Sisters.
Nikah itu membutuhkan biaya yang tidak murah, bahkan untuk mondar-mandir ke KUA saja butuh biaya. Belum lagi biaya untuk resepsi yang tidak bisa dihitung hanya sedikit orang yang diundang. Makanya, kalau cuma sekedar ngeles aja, kamu bisa jawab, “Masih ngumpulin modal, nih”.
Kalau kamu kebetulan ditanya kapan nikah pas sedang bersama sang pacar, tak ada salahnya kamu lempar pertanyaan “Tergantung dia siapnya kapan”, sambil menunjuk kekasih hati. Kalau memang si dia serius, dia pasti akan menjawab hal yang positif, syukur-syukur dia langsung melamarmu saat itu juga, sah-sah saja, bukan, Sisters?
Sisters, berikan kata-kata bijak mengenai pernikahan, lalu bungkam mulut si ‘tukang teror’ dengan kalimat bijak yang paling menohok, seperti “ini masa depanku, kamu jangan ikut campur, ya”, atau “menikah itu bukan perlombaan yang barang siapa paling cepat akan mendapat piala”, “menikah itu sekali seumur hidup,” dijamin para pelaku teror pertanyaan “kapan nikah” akan diam seribu bahasa!
Pernikahan adalah sesuatu yang sakral, hanya terjadi sekali seumur hidup. Karena kesakralannya itu, pernikahan dilakukan dengan persiapan yang matang dan terencana. Tidak perlu risau dengan pertanyaan-pertanyaan orang lain yang menyentil kehidupanmu, tetaplah semangat, ya, Sisters!