Siapa sih yang nggak tahu perancang busana muslim Indonesia satu ini, Sisters? Berita terbarunya adalah Dian Pelangi sedang meningkatkan eksistensinya di kancah internasional. Setelah tahun lalu pernah pamer karya di ajang bergengsi dunia London Fashion Week, kali ini Dian Pelangi unjuk gigi di New York Fashion Week (NYFW) Spring/Summer 2018 yang bertajuk ‘Indonesian Diversity’ bersama dengan lima desainer kebanggaan Indonesia yang dipilih IMG (International Management Group).
Digandeng oleh salah satu brand kosmetik terkemuka, Wardah koleksi pakaian muslim Dian Pelangi tampil di NYFW pada 7 September 2017. Untuk labelnya, Dian Pelangi 'Dian Pelangi Prive' yang bertemakan Indonesia. Sentuhannya juga lebih eksklusif dan mencirikan kain khas Nusantara. Rupanya Dian tak hanya ingin tampil saja tapi juga membantu mempromosikan Indonesia, Sisters.
Foto: instagram @dianpelangi
Terinspirasi dari Humans of New York
Berani unjuk gigi mengadakan showcase di salah satu negara dengan minimal jumlah pengguna hijab ternyata nggak membuat Dian Pelangi gentar. Melihat banyak komentar positif tentunya bisa membuat wanita ini makin semangat memperkenalkan budaya Indonesia lewat koleksinya yang sangat identik dengan budaya tanah air.
Deretan model dibalut dengan busana muslim dan hijab yang mewah, diibaratkan sebagai sosok wanita aristokrat di Abad Pertengahan atau Renaissance Eropa. Dian mengaku mendapatkan inspirasi untuk koleksinya ini dari buku laris "Humans of New York" (HONY) yang dibuat seorang fotografer asal Amerika Serikat, Brandon Stanton. Melalui proyek fotografi HONY, Brandon mendokumentasikan keragaman 8,5 juta orang yang tinggal di kota New York. Tentu saja Dian memasukkan inspirasi ini ke dalam fashion design yang bahan dan motifnya yang sangat ‘Nusantara’.
Bersama Barli Asmara dan Tim Desainer Wardah
Di NYFW ini, Dian Pelangi juga ditemani Barli Asmara, desainer perwakilan Wardah lainnya, Sisters. Warna putih dengan gaya era Neoklasik menjadi titik temu koleksi desainer Barli Asmara di panggung mode dunia New York Fashion Week: First Stage. Selain Dian dan Barli, ada juga Catherine Njoo, Melia Wijaya, Vivi Zubedi serta label luxury bag Doris Dorothea.
Barli Asmara menghadirkan ready-to-wear deluxe yang terinspirasi dari zaman Victoria. Mengambil inspirasi dari Marie Antoniette dan mengusung tema ‘Canities Subita’, Barli menghadirkan koleksi dominan dengan warna putih dan potongan off shoulder yang terlihat klasik. Bagi Barli, fashion pada masa Marie Antoniette juga banyak menggunakan tali dan unsur detail yang coba ia gabungkan pada rancangannya. Barli juga menggunakan potongan serong dan block, serta penggunaan material lace yang juga sangat identik digunakan di abad ke-19.
Sentuhan budaya Indonesia juga disematkan oleh desainer Catherine Njoo dengan mengolah batik dengan payet dan bordir. Sedangkan Melia Wijaya menghadirkan koleksi yang terinspirasi dari cerita rakyat tanah air. Ada pun Vivi Zubedi menghadirkan koleksi abaya dengan kain Indonesia yang khas. Tidak kalah, desainer tas Doris Dorothea yang digawangi pasangan Fara Shahab dan Riza Assegaf juga menampilkan koleksi bertajuk polymorph.
Pokoknya NYFW tahun ini seru banget dengan karya desainer nusantara!
Foto-foto: zimbio.com