Sisters, rasanya opini bahwa minuman dingin itu bikin gemuk, bikin sakit pilek atau batuk, atau anggapan miring lainnya bukanlah hal baru. Berbagai pendapat tak mengenakkan ini membuat minuman dingin dihindari banyak orang dan minuman panas diyakini lebih baik. Tapi benarkah demikian?
Memang, sih, tak bisa dipungkiri bahwa secangkir hot chocolate atau caffe latte memang menggiurkan. Seruput sedikit demi sedikit, suhu panas minuman jadi tak terasa ‘membakar’ lidah. Namun ternyata, minuman panas punya sifat karsinogenik atau dengan kata lain, menyebabkan kanker, Sisters.
Kesimpulan itu didapat dari penelitian yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), divisi khusus kanker dari World Health Organization (WHO). Lebih jelasnya, penelitian tersebut menunjukkan, minuman dengan suhu sangat panas atau di atas 65 derajat Celsius punya kemungkinan menjadi penyebab kanker esofagus (saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung) pada manusia. Bahkan, semakin panas suatu minuman, semakin tinggi pula risiko kanker esofagus.
Kesukaan banyak orang terhadap minuman panas ternyata juga berbanding lurus dengan prevalensi kanker esofagus. Kanker esofagus adalah kanker paling umum nomor 8 di seluruh dunia dan salah satu penyebab utama kematian karena kanker. Tahun 2012 saja, kanker esofagus menyumbang 5% dari total angka kematian karena kanker. Seram!
Dengan adanya temuan ini, terbukti bahwa minuman panas ternyata malah lebih berbahaya ketimbang minuman dingin. Penelitian dari Columbia University saja menemukan bahwa air dingin lebih cepat diserap tubuh dan memberikan efek rehidrasi lebih cepat ketimbang air hangat.
Kalau Sisters memang tak suka minuman dingin, lebih baik minum minuman hangat atau suam-suam kuku saja daripada berisiko. Minuman dingin tak akan membuat diet gagal, karena yang membuat berat badan naik bukanlah suhu minumannya, tapi apa yang diminum.
Jadi, jangan acuhkan orang yang bilang bahwa air putih dingin bikin gemuk dan minuman panas lebih baik, Sisters.