Sisters, sebagai manusia, tentunya kita mengharapkan untuk selalu dihargai. Harapannya, apabila kita melakukan sesuatu yang baik, maka ada penghargaan seperti kalimat terima kasih, atau sekedar ‘good job!’ dari atasan, bukan? Namun, tentu saja beberapa hal tidak dapat berjalan seperti yang kita inginkan. Atau bahkan jauh dari ekspektasi.
Sebuah studi baru dari sebuah kantor konsultan Life Meets Works, bahwa memiliki atasan toxic atau sering berperilaku tidak menyenangkan membuat kebanyakan karyawannya akan merasa terintimidasi dan memperoleh perlakuan yang tidak adil, bahkan tidak dihargai.
Life Meets Work baru-baru ini mensurvei 1.000 karyawan di Amerika Serikat, dengan responden berpendidikan perguruan tinggi, mereka menemukan sekitar 56 persen responden menggambarkan atasan mereka sebagai orang yang memiliki sifat yang buruk.
Kebanyakan dari mereka bekerja lebih lama dari jam bekerja pada umumnya. Hal ini memang disebabkan oleh perilaku bos toxic yang selalu ingin membuat repot karyawannya. Rata-rata mereka bekerja lebih dari 2 tahun dibandingkan pekerja lainnya. Kenapa?
Memiliki atasan atau bos yang toxic cenderung membuat karyawannya cuek, Sisters. Beberapa karyawan akan memiliki kinerja kerja yang menjadi tinggi atau meningkat dengan bos yang toxic. Alasannya adalah mereka bertahan karena mereka engaged dengan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, banyak karyawan yang kurang memiliki motivasi untuk bertahan saat berhadapan dengan bos toxic, memilih untuk berhenti.
Pada akhirnya, karyawan yang high perform di bawah bos yang berkelakuan tidak menyenangkan memilih bertahan karena mereka tertarik dan termotivasi dengan pekerjaannya. Bukan karena kelakuan si bos.
Memiliki atasan yang menyebalkan atau toxic memang bukan hal yang menyenangkan. Walaupun ada yang bisa bertahan dan malah menunjukkan kinerja yang bagus, tetapi ini tidak akan berlangsung lama, Sisters. Pastinya yang bekerja akan cepat merasakan lelah dan berakhir pada pengunduran diri. Turn over yang tinggi bisa saja terjadi bila manajemen perusahaan tidak mengawasi hal seperti ini. Dari riset yang sama Life Meets Work juga menemukan tidak sedikit perusahaan yang akhirnya harus merugi sampai milyaran dolar karena dituntut karyawannya yang merasa sudah 'disiksa' oleh bos yang bertingkah toxic.
Bagaimana dengan kamu, Sisters? Pernah menghadapi bos yang toxic? Yuk, share pengalaman kamu di Sisternet.