Sisters, tahukah kamu dengan nama Retno Marsudi? Beliau adalah salah satu perempuan yang berada di jajaran kabinet menteri. Ya, beliau adalah Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sisters.
Saat acara Kompasianival, Agustus 2016 lalu, beliau memberikan pidato yang mengangkat tema peran diplomasi digital sebagai cara untuk mengatasi masalah. Dalam pidatonya tersebut, beliau juga mengemukan beberapa poin, antara lain bahwa diplomat mesti bekerja keras agar bisa beradaptasi dengan tuntutan era digital dewasa ini.
Sisters, beliau juga mengingatkan agar pemanfaatan media sosial dalam kegiatan diplomasi bisa membantu kinerja para diplomat. Keuntungan dari diplomasi digital adalah kecepatan, ketepatan, serta kejujuran. Dan yang penting, akurasi tidak boleh dikorbankan demi kecepatan informasi. Validitas informasi selalu menjadi yang terpenting, karena kepercayaan masyarakat dapat menurun bila informasi yang mereka terima tidak valid.
Pidato Bu Retno ini dinilai oleh The State of Digital Diplomacy (SODD) 2016 sebagai pidato terbaik oleh seorang menteri luar negeri. SODD 2016 merupakan situs yang dikelola lembaga riset Diplomacy Live yang memiliki misi mempelajari analisa dan advokasi dalam diplomasi digital.
Pidato Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Hasan Mahmood Ali pada pertemuan internasional CICA dipilih sebagai pidato terbaik peringkat kedua. Selain itu, Menlu Australia Julie Bishop juga meraih penghargaan dari SODD 2016 dengan kategori Pengguna Snapchat Terbaik.
Retno Marsudi adalah salah satu contoh perempuan yang tak hanya memiliki jabatan tetapi beliau juga memiliki pemikiran cerdas, Sisters. Kamu mau mengikuti jejak beliau?