Sisters, bicara mengenai emansipasi dan karya dari perempuan tanah air memang tak ada habisnya. Sebagai kaum perempuan modern, kini tak asing lagi kita temukan banyak perempuan yang memiliki pekerjaan atau jabatan yang tinggi, bahkan di industri IT dan startup.
Yuk, kenalan dengan para Kartini Millennial yang berjaya di industri yang masih dominan dengan lelaki ini!
Foto: Instagram @alamandas
Sisters, perempuan ini sempat menarik perhatian karena pernah menduduki posisi sebagai Vice President dari perusahaan transportasi online yang terkenal dengan slogan Karya Anak Bangsa, yaitu Gojek. Pada Mei 2014 ia bergabung sebagai karyawan freelance untuk bidang konsultan, namun kemudian Nadiem Makarim, pendiri Gojek, secara langsungmemintanya untuk mengembangkan aplikasi Gojek bersama beberapa orang di dalam timnya.
Sukses menggodok desain tampilan antarmuka (user interface/UI) hingga programming, pada Mei 2015 ia resmi menjadi Vice President of Product Gojek.
Melihat Gojek telah menjadi role model bagi startup Indonesia, iapun hengkang dari Gojek. Alasannya, Alamanda ingin membantu mengembangkan perusahaan startup lain melalui program 1000 Startup Digital. Wow, keren!
Foto: Instagram @catherinehindra
Mengawali kariernya sebagai konsultan di McKinsey Singapura, Catherine yang merupakan lulusan Bachelor of Business (Banking & Finance) dari Nanyang Technological University ini sempat meniti karier di perusahaan IT di Bungalor, India, dan sebuah perusahaan startup di Amerika Serikat. Puncak kariernya adalah ketika ia menjadi orang nomor satu Zalora Indonesia.
Perempuan berusia 33 tahun ini punya mimpi besar, Sisters. Ia ingin membuat e-commerce menjadi solusi agar konsumen punya akses untuk produk ritel dengan cara yang lebih mudah, harga bersaing, dan juga berkualitas. Kini ia menjabat sebagai CEO Alfaonline sejak April 2016.
Foto: indonesiatatler.com
Sisters, apakah kamu pernah mengalami kesulitan mencari kerja? Apakah kamu pernah berpikir, kira-kira berapa gaji seseorang jika kerja di perusahaan A atau perusahaan B? Mungkin zaman dahulu informasi tersebut hanya bisa didapat oleh orang-orang yang kerja di dalam perusahaan tersebut saja, tetapi sekarang sudah ada website Qerja.com.
Di balik berdirinya situs web untuk para pencari kerja ini ada entrepreneur perempuan hebat yang bisa disebut Kartini Millennial. Namanya Veronika Linardi, Sisters. Ia menjabat sebagai CEO di Qerja.com. Awalnya ia tergerak mendirikan sebuah portal dan komunitas yang ditujukan untuk berbagi informasi mengenai tempat kerja dan gaji, khususnya untuk perusahaan yang berada di Indonesia. Akhirnya pada April 2014 lalu, ia berhasil merealisasikannya lewat Qerja.com.
Menjalankan bisnis teknologi ternyata bukanlah hal yang mudah, Sisters. Veronika mengaku berusaha untuk keluar dari zona nyamannya dan menghadapi segala kenyataan, mempelajari hal baru. Dan, ia berhasil!
Foto: Instagram @diajenglestari
Sisters, perempuan yang berani mengambil keputusan adalah perempuan yang sukses, contohnya Diajeng Lestari. Setelah memutuskan berhenti bekerja sebagai marketing researcher di sebuah perusahaan, alumni FISIP UI ini meneguhkan niatnya tersebut khususnya di ranah Islamic fashion. Keputusannya ini bukan tanpa alasan, karena selain juga seorang muslim, Diajeng Lestari melihat potensi yang besar di ranah ini di Indonesia, yang notabene merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Pada tahun 2011, Diajeng mulai mewujudkan mimpinya dengan mendirikan HijUp, sebuah e-commerce B2C (Business to Customer) dengan konsep fashion mall yang khusus menjual barang-barang fashion perempuan muslim di Indonesia. Hingga kini, sudah ada lebih dari 120 brand dari para desainer lokal yang tergabung di website-nya. Pada tahun 2014 ini, HijUp tidak hanya menjual fashion muslim, tapi juga mencoba menjual kebutuhan pakaian anak-anak dan produk-produk home & living.
Foto: Instagram @nixia
Bermain game online memang identik dengan kaum laki-laki. Tidak jarang kaum Adam menjadikannya sebagai profesi atau lahan untuk mendapatkan uang. Tapi ternyata ada juga perempuan yang berprofesi sebagai profesional gamers! Ia adalah Monica Carolina.
Berawal dari hobi, Monica berprofesi sebagai gamer perempuan profesional sejak 2008. Pada 2011 silam, perempuan berusia 24 tahun ini mendirikan situs bernama Nixia Gamer yang berisi tentang review peralatan yang digunakannya untuk bermain game. Ia juga menuliskan pengalamannya mengikuti turnamen-turnamen game. Satu tahun menjalani website tersebut, mulai banyak brand peralatan game yang memberikannya sponsor.
Diberikan peralatan gaming seperti laptop, keyboard, dan headset yang nilainya di atas USD2,000 atau setara Rp 27 juta bukanlah hal yang langka terjadi. Setiap tiga bulan sekali ia juga mendapat gaji, kisarannya USD 10 ribu (Rp 137 juta). Prestasi dan angka yang fantastis untuk Kartini Millennial satu ini!a
Mengenal kisah mereka bikin kamu terpacu untuk mengikuti jejak mereka sebagai Kartini Millennial kan? Mari semangat!
Foto header: Instagram @diajenglestari