Hai Sisters, di antara kamu ada yang bercita-cita menjadi penulis hebat? Tidak jarang demi mewujudkannya, kita rela bertanya tanya sana-sini, browsing atau bahkan sampai membeli buku yang berisi kiat-kiat jadi penulis hebat.
Memang profesi menjadi penulis sekarang semakin banyak sekali peminatnya. Entah itu dari kalangan muda atau tua. Menulis memang menyenangkan, Sisters. Dengan menulis kita bisa bebas menuangkan ide, perasaan, ilmu, atau bahkan imajinasi kepada teman-teman pembaca. Ada kepuasan tersendiri ketika kita berbagi kepada orang lain melewati tulisan dan orang lain mau membacanya.
Kembali lagi, lalu bagaimana sih caranya agar kita bisa menjadi penulis hebat? Rahasianya ada di empat kebiasaan ini, Sisters.
Untuk bisa menjadi penulis yang hebat tidak bisa instan, Sisters. Berlatih menulis setiap hari adalah kuncinya. Percuma saja membaca teori untuk menjadi penulis hebat tetapi tidak mau mulai menulis. Jadi, memang harus ada kemauan menulis dan mau berlatih menulis. Berlatih menulis setiap hari akan mengasah kemampuan menulis menjadi tajam dan tanpa terasa, tulisan kita akan lebih baik dari hari ke hari.
Sebelum mengolah suatu bahan mentah menjadi matang, tentu kita harus belanja bahannya dulu. Sama dengan menulis, kita juga harus banyak membaca buku agar kita bisa belajar mengenai hasil tulisan itu sendiri. Dengan membaca, kita akan lebih paham dan tidak terlalu kaku ketika menulis. Dengan kata lain, membaca membantu kita untuk mengetahui arah-arah menulis yang baik. Penulis yang hebat pasti rajin membaca, Sisters!
Seringkali ketika sudah semangat menulis, memilih untuk langsung mengirimkan hasilnya ke media yang sudah besar seperti majalah atau ke penerbit. Alhasil tidak jarang tulisannya ditolak karena kurang bagus. Jadi untuk latihan menulis dan sekalian membangun portfolio sebagai penulis, coba saja dengan membiasakan diri menulis di blog dan mempromosikannya pada teman-teman. Komentar dari mereka akan membantu kita agar lebih baik dalam menulis. Nggak ada ruginya kan?
Ketika menjadi penulis pemula kita tidak boleh gampang putus asa. Mungkin kita pernah menulis dan berhenti di tengah jalan karena tidak tahu mau menulis apa lagi. Hal seperti itu harus segera dicari jalan keluarnya, Sisters. Tinggalkan sejenak tulisanmu, lalu carilah kegiatan untuk refreshing, seperti jalan-jalan sejenak atau membaca buku. Setelah itu kita bisa menemukan inspirasi lagi untuk menulis. Tulisanmu ditolak penerbit? Jangan putus asa. Terus berlatih dan coba lagi, Sisters.
Ayo bangun kebiasaan ini dari sekarang! Selamat berkarya, Sisters!
Foto: freepik