Saat ini, batik sudah menjadi pakaian yang wajib kamu miliki, Sisters. Salah satu warisan kebudayaan ini bisa kamu gunakan untuk acara formal seperti undangan acara atau keperluan kerja sehari-hari.
Tapi kamu pasti sering bertanya-tanya mengapa harga batik begitu variatif, dari yang puluhan ribu sampai ada juga yang jutaan. Supaya nggak penasaran, kamu juga harus tahu bedanya, Sisters.
Batik yang harganya mahal, tentu membutuhkan teknik tradisional dalam pembuatannya, yaitu dengan metode tulis dengan tangan manusia dan bukan dengan mesin berkecepatan tinggi. Jadi wajar ya, Sisters, kalau harganya mahal.
Sedangkan untuk yang harga murah, teknik pembuatannya menggunakan metode cetak massal sehingga biaya produksi bisa ditekan. Karena produksinya massal, maka pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kain batik tulis yang harganya mahal, tidak boleh sembarangan cara mencucinya, Sisters, sebaiknya sih menggunakan tangan saja. Selain itu juga harus menggunakan detergen khusus yang tidak merusak warna kain. Biasanya mengandung bahan dasar lerak.
Untuk yang harga murah, tidak diperlukan perawatan khusus. Hanya saja, mencucinya harus dipisah karena dikhawatirkan luntur dan terkena pakaian lain.
Batik yang harganya mahal, dikerjakan dengan penuh sepenuh hati. Membutuhkan ketelitian dan jiwa seni yang tinggi, sehingga akan menghasilkan jenis batik yang kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan batik yang harganya murah.
Proses pewarnaan dan pencelupannya pun dikerjakan secara berulang-ulang. Kain mori yang digunakan juga pasti kualitasnya bagus, Sisters. Sementara untuk yang harganya murah, menggunakan teknik yang sederhana dan bisa menghasilkan banyak kain bermotif batik hanya dengan satu kali produksi saja.
Well, harga memang tidak pernah menghianati kualitas ya, Sisters :)
foto: pixabay