Sisters, seperti yang kita ketahui, setiap daerah di Indonesia yang memproduksi batik memiliki keunikan motif, teknik pembuatan dan makna tersendiri. Teknik pembuatan batik yang berbeda akan menghasilkan batik dengan tampilan yang berbeda pula. Baca artikel berikut ini agar wawasan kamu tentang batik semakin kaya.
Salah satu alat untuk membatik yang sering digunakan adalah canting. Fungsinya untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola di kain mori. Tentunya teknik ini membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi, Sisters. Prosesnya juga lebih lama, sekitar 2-3 bulan. Dimulai dari pembuatan desain atau biasa disebut dengan molani. Kemudian menyanting, memberi warna, melorot, barulah kemudian dijemur. Biasanya, motif antara ornamen satu dan lainnya agak berbeda, walaupun bentuknya sama.
Jadi jangan heran, kalau batik tulis ini harganya lebih mahal, Sisters. Karena pembuatannya cukup rumit.
Proses pembuatan batik ini hanya memerlukan waktu sekitar 2-3 hari saja. Dikerjakan secara manual menggunakan canting cap yang biasanya terbuat dari tembaga yang dibentuk dengan desain tertentu. Alat tersebut selanjutnya dicelupkan ke dalam cairan malam, lalu dicap pada kain mori, dan akan meninggalkan motif.
Untuk batik cap, antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya pasti sama, namun bentuk motifnya agak renggang.
Kamu pernah lihat batik dengan warna berbeda, Sisters? Proses pembuatan batik dengan warna berbeda ini menggunakan teknik colet atau akrab dengan sebutan teknik lukis. Sesuai dengan namanya, pembuatannya seperti kita melukis di atas kain, Sisters. Tentunya menggunakan kuas dan bahan pewarna kain jenis tertentu.
Teknik ini juga membutuhkan cita rasa seni yang tinggi loh, Sisters. Karena harus jeli agar warnanya bisa menyatu dengan baik. Karena semakin bagus motif dan warnanya, maka harganya pun akan semakin mahal.
Setelah membaca artikel ini, batik mana yang akan kamu koleksi, Sisters?
foto: unsplash