Sisters, pernah mendaki gunung nggak? Beberapa tahun yang lalu saya lumayan sering mendaki, dulu gunungnya belum seramai sekarang sih, jadi bisa lebih menikmati. Selain melihat pemandangan yang indah, ada pelajaran yang bisa dipetik dari sebuah pendakian.
Sehingga ketika pagi menjelang, bisa leluasa menikmati indahnya lukisan Tuhan dan hangatnya sapaan mentari terbit dari puncak. Sungguh, momen ini begitu priceless dan sangat istimewa, Sisters. Segala macam lelah dan penat saat pendakian terbayar sudah.
Perjalanan untuk kembali turun, biasanya berlangsung lebih siang atau saat matahari mulai tinggi. Ketika perjalanan turun inilah, di pikiran saya jadi terlintas banyak hal yang pada akhirnya menjadi suatu renungan.
Pada saat itu baru dapat terpampang dengan jelas bagaimana medan yang telah dilalui ketika pendakian. Tinggi, curam, terjal, terkadang terdapat jurang di sisi - sisi jalur, dan lain sebagainya. Ketika menuruni jalur yang curam inilah terlintas berbagai pemikiran dalam benak saya, Sisters.
“Masa iya saya semalam melewati ini? Jadi seperti ini medan yang saya lewati sampai akhirnya bisa sampai ke puncak? Mendakinya waktu malam, jadi tidak terlihat jelas bagaimana kondisinya, coba kalau pagi, lihat jalur terjal menjulang, mungkin saya sudah mundur duluan sebelum coba mendaki.”
Ketika tahu bagaimana kondisi medan yang sebenarnya, saya malah seperti tidak percaya kalau bisa sampai puncak. Padahal kenyataannya saya bisa, meski harus bersusah payah mencapainya. Demikian pula halnya dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita merasa takut untuk melangkah maju, karena berbagai pikiran menghadang dari dalam diri sendiri.
Mungkin ada di antara Sisters yang juga pernah merasa seperti saya? Ketika melihat berbagai tantangan dan hambatan terpampang di depan mata, timbul rasa pesimis dan pikiran bahwa kita tidak akan bisa melewatinya, hingga rasa ragu untuk mencoba. Padahal sebenarnya kita sanggup melewati itu semua.
Pikiran yang selalu optimis akan membuat kita maju, sementara bersikap pesimis mengakibatkan kita tetap jalan di tempat. Sampai detik ini, saya masih terus berusaha untuk menumbuhkan optimisme di dalam diri.
Yuk Sisters, sama-sama terus melangkah dan berkembang. Untuk segala rencana yang kemarin mungkin tertunda karena keraguan atau apapun itu, ayo dilanjutkan lagi selama untuk kebaikan. Entah itu mau memulai usaha baru, mau ikut suatu audisi, lomba, dan lain sebagainya. Kita hanya perlu meyakinkan diri dan pikiran kita sendiri untuk terus berani mencoba.
Yang pasti hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Mari semangat, Sisters!
Ilustrasi: pixabay