Di era melek internet seperti sekarang ini, informasi apapun makin mudah untuk didapatkan, Sisters. Masalahnya adalah kemampuan dalam memilah dan menggunakan informasi tersebut, Sisters.
Banyak orang yang menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk menyebarkan berita bohong, atau biasa disebut hoax. Padahal semakin banyak pengguna media sosial, semakin mudah pula berita yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya itu segera tersebar dan viral.
Supaya kamu tidak gampang tertipu dengan berita hoax yang membuat kamu bersumbu pendek, lakukan 3 hal ini sebelum kamu klik tombol share atau like, Sisters.
Tidak jarang berita hoax yang muncul menggunakan judul yang provokatif. Kalau kamu merasa begitu, coba kamu cross check kebenarannya dengan menggunakan mesin pencari seperti Google atau Bing. Pastikan bahwa berita itu bukan rekayasa, dan juga ditulis oleh sumber lain yang sudah terkenal luas dan dapat dipercaya, Sisters. Jangan mudah percaya dengan media abal-abal yang tidak bisa memberikan sumber yang jelas.
Sering dapat broadcast message via BBM atau Whatsapp yang bernada “mengancam” atau menakut-nakuti dengan kata-kata, seperti “Bahaya”, “Awas”, “Darurat” dan lain sebagainya yang membuat kamu parno alias paranoid?
Sudah dapat dipastikan berita tersebut hoax adanya, Sisters. Para pembuat berita hoax menggunakan kata-kata ini supaya kamu dikuasai rasa takut dan secara tidak langsung terpancing untuk menyebarkan berita tersebut pada orang-orang terkasih.
Terkadang mereka juga menggunakan istilah ilmiah dan tidak awam yang membuat pembaca tidak mengerti, tapi menjadi yakin kalau berita tersebut benar karena tulisannya terdengar ‘pintar’. Padahal bila dicek kembali di internet, bisa dengan mudah ketahuan bohongnya kok, Sisters.
Sebagai pembaca, hendaknya jangan mudah terjebak dengan berita hoax. Pahami dulu perbedaan fakta dengan opini, Sisters. Jika menerima sebuah berita, jangan serta merta menelan mentah-mentah dan menyebarluaskannya kembali tanpa membuktikan kebenaran beritanya.
Jangan terjebak dengan berita yang mengandung banyak opini, apalagi kalau narasumbernya tidak jelas dan kompeten. Berita yang kredibel semestinya mengandung fakta dan fakta, bukan opini tidak berdasar.
Jadi, kalau kamu merasa ada kejanggalan pada berita yang kamu terima, lebih baik periksa dulu kebenarannya. Jangan asal klik share atau like ya, Sisters!
Foto: unsplash