“Apakah arti pahlawan?”
Dalam sebuah acara televisi, seorang narasumber menerangkan arti kata pahlawan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.
Kemudian ditampilkan beberapa pemuda-pemudi yang mengutarakan arti pahlawan bagi mereka saat ini. Hampir semua mengatakan bahwa sosok pahlawan bagi mereka adalah ayah dan ibu, orang-orang yang bersedia melakukan apapun untuk anak-anaknya.
Tapi... ada juga yang mengajukan pertanyaan bagaimana jika kondisi keluarganya tidak ideal seperti itu?
Di media belakangan ini ada berita tentang seorang ibu yang menyiksa anaknya selama 3 bulan hingga akhirnya meninggal.
Saya jadi merenung....
Selama ini kita bisa memilih sekolah favorit dari tingkat TK-SD-SMP-SMA-Universitas. Kita bisa belajar banyak hal di sekolah. Bahkan kita berusaha mencapai hasil terbaik dalam setiap mata pelajaran atau mata kuliah.
Tapi Sisters... kita belum bisa memilih sekolah menjadi orangtua favorit.
Saya membayangkan...
Ketika seorang wanita hamil, wejangan orangtua dulu adalah penting untuk menjaga agar hati sang ibu senantiasa senang. Banyak penelitian menunjukkan bahwa janin dalam kandungan bisa dibantu menjadi jenius dengan memperdengarkan musik klasik. Bagi yang muslim banyak yang menyetel Murothal untuk si janin. Semakin banyak juga penelitian yang membuktikan erat kaitannya perasaan dan emosi sang ibu yang mempengaruhi janin. Tentu saja baik positif maupun negatif.
Ketika janin lahir, tentu saja bayi merah itu masih bergantung penuh pada ayah-ibunya. Bayi hanya bisa menangis untuk mengemukakan banyak hal seperti lapar, haus, dan mengantuk. Lalu belajar makan, merangkak, berjalan, bicara.
Semakin besar, anak belajar berteman, tata krama bergaul, membaca, menulis dan banyak lagi.
Dan, siapakah yang berperan cukup besar dalam hidup?
Ibu, jawabannya.
Sejak mengandung, dari janin masih sangat kecil hingga berusia 9 bulan 10 hari, seorang ibu siap membawa janin bersamanya kemana saja, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, hingga semakin besar dan membatasi gerak si ibu.
Seorang ibu siap tidak siap akan berubah jam tidur, menyesuaikan jam tidur si bayi. Berubah jadwal hariannya karena sudah ada seorang bayi yang bergantung padanya.
Dan itu terus berlanjut hingga sang anak beranjak dewasa.
Sang ibu terus belajar menata hati-perasaan-emosinya, untuk terus mendampingi sang anak.
Coba kita lihat lagi pengertian pahlawan: pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani
Itulah yang dilakukan seorang ibu bukan..?
Walaupun tentu saja... buat seorang ibu, semua itu bukanlah pengorbanan.
Saya merenung lagi...
Sisters...
Saya wanita, kamu wanita.. kita wanita.. kita calon dan mungkin sudah menjadi seorang ibu.
Lantas... apa yang sudah kita siapkan untuk menjadi seorang Ibu? Untuk menjalankan semua kesenangan dan tanggung jawab tersebut? Mungkin disepanjang sisa usia kita....?
Kitakah calon Pahlawan bagi anak-anak kita?
Sisters, mari siapkan diri kita untuk menjadi Pahlawan bagi anak-anak kita kelak.
#PahlawanSisternet
Ilustrasi: Unsplash