Hi, Sisters!
Check out these names: Darrell Rivers, Sally Hope, Patricia O’Sullivan, Isabella O’Sullivan.
Are you familiar with those names? No?
What about Malory Towers and St. Clare? No, again?
What about Enid Blyton?
Kali ini, mudah-mudahan Sisters menjawab ‘YA’, karena Enid Blyton adalah salah satu pengarang buku cerita anak-anak legendaris. Well, at least saat jaman saya kecil sih, buku-buku Enid Blyton adalah buku wajib yang selalu ada di daftar bacaan saya, seperti Lima Sekawan, Petualangan, Sapta Siaga, dan banyak serial lainnya.
Nah, salah satu karya Enid Blyton yang jadi favorit saya adalah 6 buku dalam serial Malory Towers! Cerita Malory Towers – dan juga St. Clare –, yang beberapa hari lalu baru saja berulang tahun ke 70 dan 75 tahun (whoaaa!) adalah tentang cerita sisterhood dengan latar belakang sekolah berasrama khusus perempuan di Inggris! Kebayang kan serunya seperti apa?
Tokoh utama di serial Malory Towers adalah Darrell Rivers dan sahabatnya, Sally Hope, beserta teman-teman lainnya, seperti Alicia, Mary-Lou, dan Gwendoline. Serial ini mengikuti perjalanan para siswi sekolah yang berusia 12 tahun saat pertama memasuki Malory Towers, hingga saat mereka lulus enam tahun kemudian. Darrell yang cepat marah namun seiring waktu lebih dapat menguasai emosinya, Sally yang selalu tenang, Alicia yang cerdas dan punya banyak magic tricks, Mary-Lou yang pendiam namun ternyata pemberani, dan Gwen yang kurang disukai karena kelemahan pendiriannya.
Sementara, di serial St. Clare, si kembar Pat dan Isabel O’Sullivan adalah tokoh utamanya. Si kembar berasal dari sekolah yang eksklusif sehingga mereka menghadapi banyak tantangan saat masuk St. Clare, namun akhirnya bisa bersahabat dengan siswi lainnya.
Menurut saya, membaca cerita yang ditulis pada tahun 1940an ini menarik karena kita bisa mengetahui gambaran sekolah berasrama di Inggris pada masa itu dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh para tokoh cerita – yang juga bisa kita teladani lho! Misalnya saja tentang kesetiakawanan, kejujuran, kerendahan hati, dan keberanian. Termasuk juga, bagaimana menerima teman dengan segala kelebihan dan kekurangannya, serta tentang memaafkan dan memberikan kesempatan kedua. Pokoknya, sesuai banget dengan nilai-nilai sisterhood deh!
Bagian cerita lain yang mengesankan bagi saya, antara lain, adalah:
• Ada banyak pertandingan olahraga dan outdoor activities! Lacrosse, hockey, tenis, dan renang adalah olahraga favorit dalam cerita. Hmmm, sepertinya memperbanyak jam pelajaran olahraga dan kegiatan outdoor ini bisa ditiru ya oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Kamu setuju nggak, Sisters?
• Keseruan pesta tengah malam atau midnight feast, yang biasanya dilakukan diam-diam saat tengah malam untuk merayakan ulang tahun salah satu siswa. Deskripsi sajian yang elaboratif selalu membuat saya langsung lapar! Padahal sih, sebenarnya ya makanannya biasa saja, malah mungkin agak aneh bagi lidah Indonesia. Contohnya saja: anchovy toast, tongue sandwich, gingerbread cakes, limun jahe, dan aneka makanan kalengan.
• Naughty-yet-fun tricks atau tipu muslihat yang selalu ada di setiap buku. Intinya sih, ngerjainorang lain dengan ide yang seru – tapi nggak berbahaya tentunya. Well, tentunya hampir selalu dihukum sih saat mereka ketahuan, hehe…
Oya, yang saya masih penasaran adalah membaca serial lanjutan yang ditulis oleh Pamela Cox pada tahun 2000-an. Ada 6 buku tambahan untuk Malory Towers dan 3 lagi untuk St. Clare. Selain itu, dari hasil googling, saya menemukan bahwa ada lagi lanjutan serial Malory Towers tetapi hanya diterbitkan di Jerman, dan ditulis oleh penulis lain. Sudah terlanjur jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, tentu saya ingin tahu bagaimana sih kelanjutan ceritanya, apakah sama dengan yang saya khayalkan semasa kecil? Haha…
Anyway, kalau Sisters ikut penasaran dan ingin membacanya, coba saja googling atau tanyakan pada online secondhand bookstore langgananmu, siapa tahu kamu beruntung. Jika mau English version-nya, saya pernah tak sengaja menemukan (dan tentunya, langsung membelinya!) tahun lalu di sebuah toko buku negara tetangga.
Bagaimana dengan kamu? Adakah buku favoritmu yang bercerita tentang sisterhood? Atau mungkin kamu ingin berbagi cerita tentang serunya sekolah berasrama? Yuk, langsung saja postartikelmu di Cerita Sister ya!
Foto: pixabay.com/ unsplash