Sisters, kalau bicara soal Hari Pahlawan, nama-nama seperti Cut Nyak Dien, R.A. Kartini, dan Dewi Sartika pasti langsung terlintas, kan? Tapi pernah nggak sih kepikiran, semangat apa yang mereka punya, dan bagaimana kita bisa meneruskannya di masa sekarang?
Karena jadi pahlawan masa kini bukan cuma soal perang dan kemerdekaan. Tapi juga tentang berjuang lewat pengetahuan, kemandirian, dan keberanian untuk membawa perubahan, mulai dari diri sendiri.
Yuk, kita lihat semangat perjuangan dari perempuan hebat, salah satu contohnya dari masa lalu hingga masa kini dan apa yang bisa kita pelajari dari mereka.
Cut Nyak Dien: Belajar Kepemimpinan dan Keteguhan Hati
Di tengah kerasnya Perang Aceh melawan penjajah, nama Cut Nyak Dien bersinar sebagai simbol keberanian dan kepemimpinan perempuan. Setelah suaminya gugur di medan perang, Cut Nyak Dien tidak mundur, justru ia maju memimpin pasukan dengan semangat yang luar biasa.
Ia bukan hanya memimpin dengan strategi, tapi juga dengan hati. Ia tahu bahwa memimpin berarti menjadi contoh, memberi semangat, dan tetap kuat di saat semua orang nyaris menyerah. Bahkan ketika usianya tak lagi muda dan kesehatannya menurun, ia tetap menolak menyerah kepada penjajah.
Kepemimpinan sejati bukan tentang posisi atau jabatan, tapi tentang keberanian untuk berdiri tegak saat keadaan sulit.
Sisters, di masa sekarang, semangat itu bisa kita bawa di mana pun kita berada, di organisasi kampus, di tempat kerja, bahkan dalam komunitas kecil di sekitar kita. Jadi pemimpin bukan berarti harus sempurna, tapi berani mengambil tanggung jawab, punya empati, dan bisa jadi sumber semangat buat orang lain.
Sisters, siapa sih yang nggak kenal Martha Tilaar? Beliau bukan hanya pendiri salah satu brand kecantikan terbesar di Indonesia, tapi juga simbol perempuan tangguh yang menjadikan kecantikan sebagai sarana pemberdayaan. Dan bisa juga disebut pahlawan masa kini karena dampak yang beliau berikan pada Indonesia.
Perjalanan Martha Tilaar bukan hal yang instan, penuh perjuangan, visi besar, dan keyakinan bahwa kecantikan sejati datang dari nilai-nilai budaya dan kemandirian perempuan.
Martha Tilaar memulai bisnis kecantikannya dari garasi rumah. Dengan membawa filosofi kecantikan alami Indonesia, ia membangun Martha Tilaar Group yang kini dikenal sampai luar negeri.
Bagi Martha Tilaar, bisnis bukan sekadar soal produk, tapi soal nilai dan dampak sosial. Ia percaya perempuan Indonesia punya potensi besar, hanya saja butuh kesempatan dan dukungan.
Itulah sebabnya, ia mendirikan Martha Tilaar Foundation, yang fokus pada pemberdayaan perempuan di daerah pedesaan, terutama yang bekerja sebagai pengrajin dan peramu bahan alami. Juga pelatihan keterampilan kecantikan, supaya perempuan punya keahlian yang bisa membuka peluang ekonomi. Dan yang tak kalah penting adalah konservasi bahan baku alami, agar kecantikan Indonesia tetap lestari lewat alam yang terjaga.
Nggak perlu jadi tokoh besar untuk punya arti, lho, Sisters. Setiap langkah kecil yang kamu ambil, seperti menolak menyerah, tetap berbuat baik, berani bicara untuk kebenaran, itu juga bentuk kepahlawanan.
Perempuan punya peran besar dalam membentuk masa depan. Dengan edukasi, empati, dan keberanian, perempuan bisa mengubah arah banyak hal, mulai dari rumah, komunitas, hingga bangsa.
Jadi, di Hari Pahlawan ini, yuk rayakan bukan cuma dengan mengingat masa lalu, tapi juga dengan bertindak di masa kini. Kamu bisa jadi pahlawan lewat cara yang kamu bisa, sekecil apa pun itu tetap berarti, lho, Sisters.