Hai Sisters! Salah satu jenis biaya yang sering dikeluarkan oleh bisnis untuk menunjang operasionalnya adalah prepaid expense. Apa itu prepaid expense?
Prepaid expense merupakan istilah yang merujuk pada biaya yang dibayar di muka. Jadi, kamu melakukan pembayaran atas suatu barang atau jasa sebelum menggunakannya.
Setiap transaksi yang bertujuan untuk keperluan bisnis, perlu dicatat sesuai dengan tata cara dalam akuntansi perusahaan. Tak terkecuali transaksi prepaid expense ini.
Lebih lanjut, berikut penjelasan seputar prepaid expense beserta cara pencatatannya dalam metode akuntansi bisnis!
Prepaid expense atau biaya yang dibayar di muka adalah biaya yang belum dicatat oleh perusahaan sebagai biaya, tetapi telah dibayar dimuka.
Dengan kata lain, biaya dibayar di muka adalah pengeluaran yang dibayarkan dalam satu periode akuntansi, tetapi tidak akan diakui hingga periode akuntansi berikutnya.
Dilansir dari laman Corporate Finance Institute (CFI), biaya dibayar di muka pada awalnya dicatat sebagai aset, karena memiliki manfaat ekonomis di masa depan, dan dibebankan pada saat manfaat tersebut diperoleh (the matching principle).
Jadi, jumlah biaya dibayar di muka yang akan digunakan dalam satu tahun ini akan dilaporkan di neraca perusahaan sebagai aktiva lancar.
Saat jumlahnya habis, aset lancar dikurangi dan jumlah pengurangan dilaporkan sebagai beban pada laporan laba rugi.
Jenis Prepaid Expense
Dalam mengelola bisnis, kamu akan menemukan beberapa pengeluaran yang dilakukan menggunakan sistem prepair expense, di antaranya:
Semua jenis pembelian baik itu barang atau jasa yang dilakukan dengan cara dibayarkan sebelum digunakan, dianggap sebagai prepaid expense.
Contoh Kasus Prepaid Expense
Ada banyak sekali contoh biaya yang dibayar di muka. Misalnya pembayaran asuransi prabayar sehingga dicatat sebagai prepaid expense.
Jadi, ketika kamu mengambil pertanggungan asuransi untuk sepanjang tahun, itu akan dicatat sebagai aset pada saat pembayaran dan kemudian dibebankan selama 12 bulan.
Selain itu, kamu bisa melakukan prepaid expense untuk menyewa gedung perkantoran sebagai tempat penunjang operasional bisnis.
Umumnya, untuk menyewa gedung usaha diberlakukan secara tahunan dan tidak bisa beberapa bulan saja.
Karena itu pemilik bangunan mendapatkan pemasukan dari properti yang disewa sampai dengan masa sewanya habis.
Misalnya apabila kamu menyewa gedung senilai Rp10.000.000 per tahun untuk jangka waktu 3 tahun.
Pembayaran dimuka yang dilakukan adalah sebesar Rp30.000.000 untuk 3 tahun pertama.
Nah, dalam laporan keuangan pun ditulis Rp30.000.000 sesuai transaksi dan pengeluaran yang dilakukan.
Manfaat Prepaid Expense
Dikutip dari Indeed, prepaid expense yang digunakan dalam pembelian barang atau jasa bisa sangat menguntungkan bagi bisnis.
Pengeluaran ini dapat menguntungkan perusahaan karena dapat membantu kamu untuk menghemat uang.
Selain itu, pembayaran yang dibayar di muka akan membantu bisnis menunda pajak ke tahun keuangan berikutnya.
Sesuai aturan akuntansi, pengeluaran hanya dapat dicatat pada saat terjadinya. Oleh karena itu, pajak atas biaya di muka hanya dapat dikurangkan pada tahun berlakunya.
Tidak hanya menguntungkan dari segi bisnis, biaya yang dibayar di muka juga memiliki manfaat bagi individu.
Dalam hal ini, prepaid expense dapat membantu rencana keuangan, seperti asuransi kesehatan atau rencana tabungan.
Misalnya, jika sebuah keluarga membuat rencana tabungan perguruan tinggi untuk anaknya, setiap tahun sampai anak tersebut kuliah, keluarga itu dapat membeli unit uang sekolah melalui asuransi.
Artinya ketika anak sudah siap kuliah, keluarga sudah membiayainya.
Dalam pembuatannya, jurnal prepaid expense bisa dilakukan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
Ketika kamu membayar barang atau jasa di muka, seluruh biaya akan diakui dalam laporan laba rugi.
Kemudian, pada akhir periode akan dilakukan jurnal penyesuaian yang besaran nilainya belum bisa diakui sebagai biaya.
Lalu di periode berikutnya, akan dilakukan jurnal penyesuaian sebesar nilai biaya yang dapat diakui tersebut.
Selanjutnya, ada pendapatan neraca yang cukup mirip dengan pendekatan laba rugi.
Namun, dengan pendekatan neraca, biaya akan dicatat dalam akun biaya dibayar di muka seluruhnya pada saat pembayaran atas biaya tersebut.
Kemudian, kamu bisa membuat jurnal penyesuaian di setiap akhir periode untuk mengakui biaya yang sesuai.
Itulah penjelasan seputar prepaid expense atau biaya yang dibayarkan di muka dalam sistem akuntansi bisnis.
Semoga informasinya bermanfaat bagi kamu yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan usaha!