Hai Sisters! Tidak semua produk berlogo yang kamu temukan di toko itu dibuat sendiri oleh pemilik logo. Ada yang namanya white label, yaitu produk tanpa merek yang bisa dipasangi logo bisnismu sendiri.
Sebenarnya ada banyak produk white label yang kita temukan, tetapi kita tidak menyadarinya.
Hal ini tentunya karena produsen juga tidak terang-terangan menyatakan itu adalah hasil produksinya.
Contoh produknya ada banyak ditemukan di toserba. Toserba biasanya memiliki sejumlah produk dengan menggunakan namanya sendiri.
Produk-produk tersebut biasanya produk white label yang dibeli oleh toserba dari produsen. Kemudian dipasangi logo toserba tersebut.
Apa itu white label, bagaimana cara kerjanya, dan apa manfaatnya bagi bisnis? Semuanya akan dibahas lengkap dalam artikel ini. Simak, ya, Sisters!
Dikutip dari Investopedia, produk white label adalah produk yang dijual oleh pengecer dengan merek dan logo mereka sendiri, tetapi produk itu diproduksi oleh pihak ketiga.
White label hadir ketika produsen suatu barang menggunakan merek yang diminta pembeli atau pemasar, bukan mereknya sendiri.
Produk akhir tampak seolah-olah diproduksi oleh pihak yang memesannya.
Produk ini diproduksi oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab untuk memasarkan dan menjual produk yang sudah dilabeli.
Praktik bisnis ini membawa sejumlah keuntungan bagi pihak atau bisnis yang memesannya.
Bisnis tersebut tidak perlu menjalankan semua proses produksi barang.
Jadi bisnis tersebut bisa fokus hanya pada pemasaran, sedangkan produsen fokus pada proses produksi saja.
Jadi, keuntungannya berjalan dua arah. Manfaat utama dari white label, yaitu menghemat waktu, energi, dan kas perusahaan dalam hal biaya produksi atau pemasaran.
Keuntungan besar lainnya, yaitu jika toserba memiliki kesepakatan eksklusif dengan produsen, biaya transportasi rata-rata mungkin lebih dari biasanya.
Selain itu, perusahaan akan mendapat manfaat dari skala ekonomi distribusi.
Karena biaya transportasi rendah, pengecer dapat menjual produk dengan harga lebih murah. Selain itu, tetap memperoleh margin keuntungan yang lebih besar.
White label saat ini makin populer. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menjadi lebih sensitif terhadap harga dan kurang setia pada merek tradisional favorit mereka.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai cara kerjanya.
Untuk memaksimalkan penjualan produk white hat label, kamu juga perlu mengatur channel penjualan yang tepat dan terintegrasi. Kamu bisa menjual produk labelmu sendiri di beberapa platform e-commerce sekaligus.
Adapun manfaatnya bagi pengecer, seperti yang dilansir dari Forbes, yaitu:
1. Cepat dan Mudah untuk Melakukan Branding
White label dapat menjadi solusi yang menawarkan keuntungan jika kamu hendak mencari cara untuk menambahkan fitur baru ke bisnismu.
Produk ini biasanya terintegrasi penuh dan siap pakai, membuat branding menjadi sangat mudah.
Sebagai pengecer, kamu akan bebas dari kekhawatiran mengenai perlunya menghabiskan waktu dan uang untuk riset produk. Kamu dapat memasang logo dan merek sendiri, kemudian kembali berbisnis.
2. Membuat Pelanggan Lebih Bahagia
Pelangganmu memiliki tujuan akhir dan menggunakan white label dapat memberi mereka jalur yang jelas dan sederhana untuk mencapainya.
Pengembangan produk dapat berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Hal ini dapat membuat pelanggan pergi ke tempat lain untuk mencari solusi ketimbang menunggu produk baru dari bisnismu.
Kamu dapat menghindari hal ini, karena produk white label bisa kamu dapatkan dengan cepat.
3. Menghemat Waktu dan Uang
Mengembangkan produk sejak awal, membutuhkan banyak sumber daya keuangan, waktu, dan manusia. Namun melakukan proses produksi sendiri membutuhkan dedikasi waktu dan modal yang cukup besar.
Belum lagi kamu harus mempertimbangkan waktu untuk perencanaan dan implementasi strategi pemasaran. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit pula.
Dalam mengembangkan produk sendiri, kamu juga perlu melakukan riset produk dan melakukan uji prototipe kepada audiens target.
Dengan melakukan praktik white label, kamu bisa memangkas semua tahapan produksi ini.
Ketika waktu bagimu sangat penting dan memiliki keterbatasan modal, berinvestasi pada white label bisa menjadi caramu untuk memulai bisnis.
4. Memungkinkanmu Fokus pada Kompetensi Inti Bisnis
Dalam banyak kasus, produk yang hendak dikembangkan sebuah bisnis ternyata tidak sesuai dengan bidang keahlian bisnis tersebut.
Melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kompetensi inti bisnismu, merupakan tindakan yang kurang cerdas.
Pastikan kamu memperhatikan solusi yang kamu butuhkan dan bandingkan dengan sumber daya yang kamu miliki untuk mencapainya.
Dari situ kamu bisa menentukan apakah white label bisa membantumu mencapai tujuan dengan lebih efisien.
Produsen white label sangat mengetahui seluk-beluk produk yang mereka buat dan kembangkan. Kamu bisa memercayakan kepada mereka untuk membuat produk yang kamu butuhkan untuk dijual kembali.