Hai Sisters! Berbicara mengenai dunia kerja, semua orang pasti menginginkan hal yang berbeda. Ada yang menginginkan gaji tinggi, promosi karir cepat, lingkungan kerja yang solid, dan lain sebagainya.
Namun, tahukah kamu kalau dua generasi paling populer, yaitu milenial dan Z mendambakan hal yang hampir sama di dunia kerja. Apa sajakah?
1. Gaji yang tinggi
Siapapun pasti menginginkan gaji yang tinggi, tapi generasi milenial dan Z berbeda. Mereka menginginkan gaji tinggi, tapi dengan tanggung jawab yang lebih kecil. Pasti lebih sulit, kan?
Banyak dari mereka yang melamar di perusahaan besar dengan asumsi gajinya lebih tinggi, padahal kenyataannya tidak sesuai ekspektasi. Terkadang, perusahaan menengah atau kecil justru lebih menjanjikan.
Selain gaji, jenjang karir juga lebih ada asalkan dibarengi dengan kerja keras, kedisiplinan, dan inovasi dalam bekerja.
2. Kerja yang fleksibel
Sewaktu memutuskan untuk bekerja di suatu perusahaan, generasi milenial dan Z tahu kalau waktunya akan dihabiskan di kantor. Makanya mereka berusaha mencari perusahaan yang menawarkan sistem kerja yang fleksibel. Misalnya, dapat bekerja di mana saja asal pekerjaan selesai tepat waktu.
Kalau tidak ketemu, beberapa dari mereka malah memutuskan menjadi freelancer atau content creator yang bisa bekerja di mana saja. Waktu kerjanya juga fleksibel, tapi uang tetap mengalir.
Pada dasarnya, mereka ini adalah generasi yang kurang suka tempat kerja yang monoton. Jadi selalu berupaya mencari cara agar selalu nyaman sewaktu bekerja.
3. Rekan kerja yang open minded
Pola pikir generasi milenial dan Z tentunya berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka jauh lebih terbuka terhadap masalah yang ada dalam pekerjaan dan tidak mau ambil pusing terhadap masalah orang lain.
Mereka biasanya merasa agak risih kalau ada rekan kerja yang terlalu ikut campur terhadap masalah orang lain. Maka dari itu, mereka mencari perusahaan yang didominasi oleh karyawan seumuran atau se-generasi.
Pola pikirnya bisa menyatu, begitu pula dengan bahan pembicaraan sehari-hari. Alhasil, mereka betah dan nyaman selama bekerja.
4. Fasilitas yang memadai
Selain karena lingkungan yang menyenangkan, kenyamanan kerja dapat tercipta dengan adanya fasilitas memadai. Generasi milenial dan Z menginginkan perusahaan yang menyediakan kantin atau tempat khusus untuk makan siang, Wi-Fi, dan lift agar kerjanya lebih dinamis.
Fasilitas yang lengkap biasanya disediakan oleh perusahaan besar. Makanya, mereka lebih sering melamar di perusahaan besar dan terkenal, meskipun saingannya banyak.
Mereka percaya dengan pengetahuan yang dimiliki dan kemauan untuk belajar, mereka bisa menjadi salah satu kandidat di perusahaan tersebut.
5. Promosi karir yang cepat
Hal yang sama dengan promosi karier. Banyak generasi milenial dan Z ingin agar 2-3 tahun kemudian, mereka bisa diangkat menjadi seorang supervisor atau manajer junior di suatu perusahaan. Sayangnya, tidak semua perusahaan memberlakukan aturan seperti ini.
Ketika karirnya “jalan di tempat”, kebanyakan dari mereka memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan lain. Dengan harapan kalau bekal pengalaman di perusahaan sebelumnya bisa menjadi modal untuk mempercepat jenjang karier.
Sebagian dari mereka berhasil, tapi sisanya tidak. Penyebabnya mungkin karena daya juang dan kesungguhan yang berbeda.
6. Bos yang gaul
Bukan hanya dekat dengan sesama rekan kerja, tapi generasi milenial dan Z juga ingin dekat dengan bos di perusahaan. Setidaknya bos yang ada di divisi mereka, sehingga suasana bekerja tidak menyeramkan.
Mempunyai bos yang gaul menjadi keuntungan tersendiri, dimana karyawan dapat menyampaikan idenya secara terbuka saat meeting tiba. Mereka tahu kalau bos akan mendengarkan atau mempertimbangkan ide tersebut demi kemajuan perusahaan.
Bayangkan kalau bosnya galak, jangankan menyampaikan suatu ide. Mungkin untuk menegur saat berpapasan di kantor saja takutnya minta ampun karena raut wajah yang terlalu serius.
7. Keseimbangan hidup dan pekerjaan
Bekerja dan bermain merupakan dua kunci kebahagiaan di dalam hidup generasi milenial dan Z. Hal ini tercipta apabila suatu perusahaan menawarkan kesimbangan tersebut, sehingga karyawan loyal.
Perusahaan yang menyadari hal ini biasanya telah membuat acara-acara khusus untuk mengakrabkan para karyawan. Misalnya, mengadakan gathering atau membuat komunitas tertentu di luar jam kantor.
Sewaktu jam kerja selesai atau di luar hari kerja, mereka bisa menyibukkan diri dengan komunitas tersebut. Mereka bisa berbagi tentang pengalaman yang membuat hidupnya jauh dari kata membosankan.
Generasi sebelumnya tidak bisa menyalahkan generasi milenial atau Z apabila menginginkan kehidupan dunia kerja yang berbeda. Sebab, zaman dimana mereka bekerja sudah berbeda dibandingkan beberapa puluh tahun lalu.
Hal inilah yang menjadi PR tersendiri untuk perusahaan agar kedepannya bisa menyesuaikan bila ingin mempekerjakan generasi milenial dan Z.