Sisters, wawancara untuk posisi manajerial atau senior sangat berbeda dengan peran menengah atau junior. Tidak hanya ekspektasi yang lebih tinggi, prosesnya sendiri seringkali lebih lama dan lebih intensif.
Wawancara manajerial biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, dengan dua, tiga atau kadang-kadang empat putaran wawancara. Melansir dari Robert Walters, ini cara menghadapi wawancara tingkat senior. Simak ya!
1. Menjawab pertanyaan sesuai CV
Keberhasilan wanita karier dalam proses wawancara berdasarkan pada kemampuan untuk menawarkan contoh terperinci dari keterampilan yang tercantum dalam CV.
Pertanyaan yang mengharuskan kandidat untuk menerapkan pengalaman masa lalu ke situasi baru adalah hal biasa saat wawancara untuk posisi manajerial.
Ini mungkin menyentuh keterampilan kepemimpinan, gaya manajemen atau bahkan potensi masalah dalam tim atau lingkungan kerja.
Selanjutnya, hal ini memungkinkan manajer perekrutan untuk mengukur kemampuan kamu.
Jadi, sebagai wanita karier kamu dapat berlatih menjawab pertanyaan yang kemungkinan akan diambil dari pengalaman kerja yang tercantum di CV.
2. Menyadari kesalahan
Saat proses wawancara, wajar wanita karier mencoba memfokuskan diskusi pada kesuksesan. Selanjutnya, kamu cenderung membicarakan pencapaian yang paling mengesankan, dan mengabaikan hal-hal yang kurang kamu banggakan.
Namun, berbicara tentang kesulitan yang kamu hadapi mungkin sebenarnya membuatmu menjadi kandidat yang lebih diinginkan daripada seseorang yang tampaknya memiliki perjalanan yang mudah.
Sammie Sam, direktur di Robert Walters Malaysia, berbicara tentang bagaimana menawarkan diri secara berlebihan dapat menyebabkan pewawancara meragukan pengalaman kamu.
"Saya selalu menyukai kandidat yang memiliki kepercayaan diri untuk mengakui kesalahan atau kegagalan mereka sebelumnya dan berbicara tentang bagaimana mereka berhasil bangkit dari atau mengatasi kemunduran ini," ungkapnya.
3. Percaya diri pada strategi manajerial kamu
Saat merekrut untuk posisi manajerial, pewawancara mencari seseorang yang dapat memimpin serta bekerja dengan baik dengan orang lain. Kandidat manajerial yang diinginkan harus dapat menunjukkan semangat untuk tim.
Selanjutnya, kemampuan yang terbukti untuk memimpin dan menumbuhkan tim, membawa pengalaman berbeda atau pendekatan baru yang dapat menambah nilai diri. Berikan contoh seperti bagaimana pendekatan kamu untuk memasuki peran manajemen dalam bisnis baru.
4. Ajukan pertanyaan yang tepat
Mengajukan pertanyaan saat wawancara menjadi hal yang penting. Namun ada beberapa pertanyaan yang dapat membuat manajer perekrutan kehilangan kepercayaan.
Kamu dapat menanyakan mengenai budaya organisasi, dan bagaimana biasanya pekerja di perusahaan menyelesaikan suatu permasalahan. Hindari pertanyaan yang selalu memfokuskan pada tunjangan karyawan. Ini merupakan hal-hal yang dapat dipelajari nantinya.
Namun, jangan jadikan tunjangan ini sebagai semata-mata motivasi selama proses wawancara karena dapat menunjukkan kurangnya minat pada peran tersebut.
5. Jangan berfokus pada dirimu
Saat menampilkan diri sebagai kandidat manajerial yang diinginkan, penting untuk diingat hindari terlalu memfokuskan pada diri sendiri.
Walaupun kamu ingin mendorong nilai pencapaian diri, kamu tidak boleh membiarkan hal ini mengurangi semangat dan kemampuanmu sebagai seorang pemimpin.
Kemampuan untuk tidak mementingkan diri sendiri dalam pencapaian yang telah kamu lakukan. Kandidat yang berfokus pada dirinya, alih-alih pada kerjasama tim tidak akan pernah dianggap sebagai manajer yang berfokus pada tim.
Nah, ini dia cara wanita karier menghadapi wawancara tingkat senior, semoga membantu, ya, Sisters!