Hai Sisters! Memisahkan dana usaha dan pribadi perlu dilakukan agar lebih mudah mengatur keuangan bisnis, termasuk dalam menghitung keuntungan penjualan.
Keuntungan penjualan akan lebih terlihat jika uang kita tidak tercampur dengan dana atau tabungan pribadi yang tidak dipakai untuk usaha.
Setelah memisahkannya, barulah kita bisa menghitung keuntungan penjualan dari jumlah pendapatan yang kita terima, Sisters.
Lalu bagaimana cara menghitung keuntungan penjualan sehingga tahu apakah usaha kita mengalami laba atau rugi?
Rumus sederhana menghitung keuntungan penjualan
Nah, untuk lebih mudahnya, perhatikan cara menghitung keuntungan penjualan berdasarkan contoh kasus di bawah ini, ya!
Silvia adalah pengusaha rumahan yang ingin tahu berapa banyak uang yang ia hasilkan dari berjualan jus buah.
Total pendapatan yang diterimanya dalam sehari ialah sebesar Rp1 juta, sedangkan pengeluarannya sebesar Rp500.000 kini.
Pengeluaran tersebut dihitung dari modal untuk membeli aneka buah dan membayar biaya listrik harian untuk penggunaan blender, misalnya.
Lalu, berapa jumlah keuntungan penjualan yang diperoleh Silvia dari berjualan jus buah dalam sehari?
Total pendapatan Silvia sebesar Rp1 juta harus dikurangkan dengan pengeluaran senilai Rp500.000, ya Sisters.
Hasilnya, laba yang diperoleh berdasarkan rumus sederhana tadi ialah Rp500.000.
Angka tersebut adalah keuntungan hasil penjualan jus buah Silvia dalam waktu satu hari.
Untuk menghitung selama sebulan, berarti harus ada catatan keuangan (pendapatan dan pengeluaran) selama satu bulan.
Mudah, bukan? Kamu tidak perlu repot menghitung keuntungan penjualan selama disiplin mencatat pengeluaran dan pendapatan, Sisters.