Sisters, kamu pasti sudah tidak asing dengan kalimat Fear of missing out (FOMO) yang tengah ngetren ini.
FOMO merupakan sebuah fenomena psikologis di mana kita takut ketinggalan terhadap hal-hal yang sedang populer.
Rupanya, FOMO juga bisa kita temui dalam lingkup E-commerce yang dapat memengaruhi interaksi, pemikiran, pendekatan kerja, pengambilan keputusan, dan pembelian, melansir dari Segmentify.
Saat ini banyak yang menghubungkan FOMO dengan media sosial yang mendorong orang ke arah perbandingan sosial seputar bagaimana orang menjalani hidup.
Perasaan FOMO juga termasuk kehilangan pengalaman yang bisa sangat penting untuk pengembangan diri.
Seperti keputusan kerja di mana kamu memutuskan untuk mengambil rute yang aman dengan gaji yang lebih tinggi atau lebih. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan kehilangan sesuatu yang besar.
Orang pertama yang mengacu pada konsep ini adalah Dan Herman pada 1966 yang mengeksplorasi apa yang dimaksud dengan FOMO sebagai strategi pemasaran.
Dalam E-commerce, FOMO digunakan secara aktif karena urgensi dan prospek kehilangan sesuatu memiliki dampak besar dalam membentuk keputusan orang.
Misalnya pembelian impulsif yang dilakukan karena adanya promo besar-besaran atau promo tiap bulan karena seseorang takut kehilangan kesempatan itu.
Bisa juga dengan promosi di mana akan habis pada hari itu juga jika kamu tidak membelinya sekarang.
Nah takut ketinggalan promosi inilah disebut dengan pemasaran FOMO.
Terlebih lagi, kampanye promosi viral membantu menerapkan FOMO di antara konsumen yang membuat orang mempertimbangkan peluang atau membeli produk.
Sisters, banyak situs E-commerce menggunakan email, mendorong notifikasi secara intensif untuk mengembalikan perasaan FOMO ini dalam perilaku pembelian.
Email dan pemberitahuan push mengingatkan orang tentang produk yang mereka pernah lihat sebelumnya.
Kemudian halaman yang mereka kunjungi, dan mendorong mereka untuk mengonversi dengan menunjukkan stok terbatas, tenggat waktu kampanye, berakhirnya diskon dan merasa familiar akan hal ini.
Sejalan dengan kampanye ini, kemungkinan besar konsumen akan membeli produk atau produk di bawah pengaruh FOMO, Sisters.