Sisters, tahukah kamu, ketika banyak bisnis harus rela gulung tikar saat pandemi, usaha di industri home and living justru meraup untung yang menarik.
Hal ini disampaikan oleh Giovanno Warli, pemilik bisnis kerajinan kayu Dekornata.
“Bahkan selama pandemi, omzet kami pun melonjak hingga tiga kali lipat,” ujar Giovanno.
Menurut Giovvano, agar bisnis bisa bertahan di tengah situasi pandemi yang menantang, perlu strategi khusus agar bisa meningkatkan penjualan.
Misalnya dengan melakukan ragam inovasi produk dan memanfaatkan kampanye-kampanye menarik di platform e-commerce seperti Home Living SALEbrations, Tokopedia.
“Kami juga rutin berinovasi, seperti membuat peralatan makan, pot tanaman hias hingga parsel Ramadan,” jelasnya lagi.
Selain itu, penting bagi Giovanno untuk memasarkan produk-produknya melalui platform digital.
“Sebab dengan online kita tidak perlu membayar overhead yang berlebih, harga produk kita juga menjadi lebih kompetitif, pembeli juga menjadi lebih luas tidak hanya di Jakarta dan Bogor,” ceritanya.
Permintaan produk dekorasi rumah berbahan kayu yang terus membludak, membuat Dekornata berkolaborasi dengan banyak perajin dari Jawa hingga Kalimantan untuk mengolah produk olahan kayu, mebel dan dekorasi rumah.
“Semua produk kami asli buatan perajin Indonesia dan hanya menggunakan kayu yang didapatkan secara legal dan ramah lingkungan,” ujar Giovanno.
“Kami juga rutin berinovasi, seperti membuat peralatan makan, pot tanaman hias hingga parsel Ramadan,” jelasnya lagi.
Selain itu, penting bagi Giovanno untuk memasarkan produk-produknya melalui platform digital.
“Sebab dengan online kita tidak perlu membayar overhead yang berlebih, harga produk kita juga menjadi lebih kompetitif, pembeli juga menjadi lebih luas tidak hanya di Jakarta dan Bogor,” ceritanya.
Permintaan produk dekorasi rumah berbahan kayu yang terus membludak, membuat Dekornata berkolaborasi dengan banyak perajin dari Jawa hingga Kalimantan untuk mengolah produk olahan kayu, mebel dan dekorasi rumah.
“Semua produk kami asli buatan perajin Indonesia dan hanya menggunakan kayu yang didapatkan secara legal dan ramah lingkungan,” ujar Giovanno.
“Nama Sleep Buddy Bedding sekarang bisa dikenal masyarakat di luar Surabaya,” cerita Indah yang mengaku sudah membangun bisnisnya ini sejak tahun 2009.
Disampaikan oleh Rizki Widyastuti, Strategic Initiatives Senior Lead (Home and Living, Mom and Baby Category) Tokopedia, terlepas kondisi pandemi, ternyata pencarian untuk kategori home and living di platform e-commerce ini meningkat hingga lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama 2021.
“Bantal tidur, alat pel lanta serta peralatan dapur seperti set pisau dan timbangan dapur, menjadi beberapa produk paling dicari,” ujar Rizki.
Ini menunjukkan bahwa kendatipun produk home and living bukanlah kebutuhan utama masyarakat di tengah pandemi, namun produk jenis ini masih diminati oleh banyak orang.
Asalkan kita tahu bagaimana strategi memasarkannya, salah satunya dengan penjualan online dan mengikuti ragam kampanye di platform e-commerce, akan membuat bisnis di industri ini bisa tetap meraup untung yang menggiurkan.
Gimana, Sisters, kamu tertarik mendalami bisnis home & living ini?
Sumber artikel: parapuan.co