Sisters, sebagai seorang perempuan kita seharusnya juga memahami tentang investasi.
Terkait dengan pengambilan keputusan investasi, saat ini jumlah perempuan sebagai tenaga kerja produktif hampir separuhnya dari total jumlah tenaga kerja, dan ini belum termasuk perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, lho. Tapi sayangnya tingkat melek finansial kaum perempuan masih rendah.
Ketertinggalan perempuan untuk melek secara finansial ini tentunya harus diiikuti dengan pemahaman yang matang tentang berbagai kondisi yang melatarbelakangi mengapa perempuan penting untuk berinvestasi.
Dilansir dari viva.co.id, berikut ini beberapa alasan diantaranya. Simak, yuk!
Perempuan Berpendapatan Lebih Kecil daripada Lelaki
Sebuah survei di Amerika membuktikan bahwa pendapatan perempuan sebesar 77 sen, yakni 33 sen lebih kecil dibandingkan tiap dolar yang dihasilkan oleh rekan-rekan pria yang bekerja di posisi yang sama, dengan memiliki kualifikasi yang sama.
Apa yang disebut sebagai "gender gap" lebih parah terjadi untuk perempuan ras Afrika-Amerika, yang mendapatkan hanya 64 sen tiap satu dolar yang dihasilkan lelaki, dan wanita Latino mendapatkan 56 sen untuk setiap dolar yang diterima oleh laki-laki.
Persoalan ini tak hanya dihadapi oleh Amerika sebagai negara maju, Indonesia pun juga mengalami hal yang sama. Misalnya, pembantu rumah tangga saja yang perempuan dibayar lebih rendah dibandingkan dengan tukang kebun laki-laki yang juga bekerja di sektor rumah tangga.
Perempuan Punya Harapan Hidup Lebih Lama Tapi Menabung Lebih Sedikit Untuk Pensiun
Harapan hidup rata-rata perempuan di Amerika Serikat adalah 81, sekitar empat tahun lebih banyak dari laki-laki. Namun menurut penelitian terbaru, wanita menyimpan 40% uang lebih sedikit untuk pensiun daripada rekan-rekan pria mereka.
Hal ini terutama menyangkut karena wanita hidup lebih lama daripada laki-laki, sehingga perlu tabungan pensiun lebih. Selain umur rata-rata lama, perempuan lebih mungkin untuk memiliki gangguan bekerja karena peran pengasuhan yang menghambat kemampuan mereka untuk menyimpan dana lebih.
"Oleh karena itu, perempuan perlu memanfaatkan peluang penghematan saat perempuan bekerja," kata Cecilia Shiner, analis senior di Amerika.
Padahal, resiko yang dihadapi perempuan lebih banyak, bukan hanya tanggung jawab mereka terhadap anak dan suami, tapi juga risiko mereka keluar dari pekerjaan sebelum masa pensiun, karena menjalani peran sebagai ibu maupun karena risiko sakit pasca melahirkan atau kondisi lainnya.
Tak Banyak Perempuan Yang Punya Program Pensiun
Dari 62 juta perempuan yang bekerja, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengatakan hanya sekitar 45% dari perempuan yang memiliki dana rencana pensiun. Hal itu karena banyak dari perempuan yang cenderung bekerja di pekerjaan paruh waktu karena kewajiban keluarga, dan tidak memenuhi kualifikasi untuk memiliki dana pensiun.
Persoalan di Indonesia, banyak perempuan yang tidak mendapatkan dana pensiun karena bekerja di sektor informal dan juga tidak melek finansial, bahwa ada produk dana pensiun yang ditawarkan perusahaan finansial.
Padahal rencana pensiun adalah investasi sangat penting untuk melindungi kondisi finansial saat tua nanti.
Perempuan Kurang Percaya Diri untuk Investasi
Penelitian Keuangan pada tahun 2014-2015 yang dilakukan Prudential menunjukkan, wanita tidak meningkatkan pemahaman mereka tentang asuransi dan produk keuangan selama dekade terakhir meskipun telah mengalami krisis keuangan tahun 2008.
Namun, studi yang sama melaporkan bahwa wanita menjadi lebih percaya diri dalam hal mengelola mereka sehari-hari keuangan (yaitu anggaran dan tabungan).
Hal ini sangat penting karena itu adalah langkah pertama menuju memiliki pendapatan tambahan yang dibutuhkan untuk berinvestasi.
Investasi Perempuan Lebih Konservatif
Wanita berinvestasi lebih konservatif dibandingkan pria. Sebuah studi Barclays Wealth menemukan bahwa pria lebih mungkin mengambil risiko keuangan, dan lebih bersedia untuk memilih investasi berisiko tinggi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
Bahkan ketika pendekatan finansial lain bisa mencapai keuntungan yang lebih tinggi, wanita cenderung memilih investasi yang memiliki hasil yang lebih stabil.
Satu hal yang pasti, setiap produk investasi selalu memiliki profil risiko yang berbeda-beda, mulai dari kecil sampai besar. Meskipun begitu, hal itu harusnya bukan menjadi penghalang utama untuk berinvestasi. Pelajari risikonya dan jangan takut bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dan ahli di bidang tersebut.
Sumber artikel: viva.co.id