Sebagai manusia biasa, dokter, perawat dan tenaga medis lainnya pasti pernah merasakan sakit. Tetapi, frekuensi mereka sakit terlihat lebih jarang dibanding kita. Padahal, mereka bekerja di rumah sakit dan berisiko tinggi tertular penyakit dari pasiennya.
Lantas, apa rahasia dokter, perawat dan tenaga medis lain supaya selalu sehat, khususnya terhindar dari penyakit flu? Ini dia, nih!
1. Mereka menjalani vaksin influenza, terutama untuk dokter di Amerika
Di Indonesia, flu tidak jadi masalah besar. Berbeda dengan Amerika Serikat, flu bisa membunuh 10 ribu orang pada satu musim flu, menurut data dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention.
Dokter dan para tenaga medis punya cara untuk menghindarinya. Mereka menjalani vaksin influenza sebelum musim flu datang sebagai antisipasi. Vaksin diberikan di bulan Oktober hingga pertengahan November. Efektivitas vaksin bervariasi dari 66-76 persen.
Salah satu tenaga medis yang rutin memperoleh vaksin flu ialah Clement S. Rose, MD, dokter spesialis penyakit dalam di Weiss Memorial Hospital. Menurutnya, vaksin ini bisa memerangi risiko infeksi, jelasnya di laman The Healthy.
2. Tentu saja, mereka rutin mencuci tangan
Pasien di rumah sakit datang dan pergi. Para pasien ini meninggalkan bakteri dan virus yang rentan menular ke orang lain, termasuk ke tenaga medis. Cuci tangan dilakukan sebagai upaya untuk melindungi diri.
Utamanya, memakai sabun antiseptik dan air yang mengalir. Bisa juga memakai gel pembersih tangan atau hand sanitizer.
Virus flu bisa menular lewat kontak fisik. Kamu tidak perlu bersentuhan dengan penderita flu untuk bisa tertular. Bahkan, bisa melalui sentuhan dengan gagang pintu atau handphone yang mengandung kuman, terang laman The Healthy. Dibanding kita, dokter dan para tenaga medis lebih disiplin untuk mencuci dan membersihkan tangan mereka. Jadi, jangan pernah bosan mencuci tangan secara rutin, ya, Sisters!
3. Mereka banyak bergerak setiap hari
Kamu tahu sendiri kan, betapa luasnya rumah sakit? Kebanyakan rumah sakit dipenuhi dengan lorong yang panjang, gedung bertingkat dan puluhan atau bahkan ratusan ruangan.
Untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain, dokter dan tenaga medis harus berjalan kaki. Tentu saja, aktivitas fisik ini membuat sistem imun meningkat.
Pengakuan datang dari Kristine Arthur, MD, seorang dokter penyakit dalam dari Orange Coast Memorial Medical Center. Cara yang ia lakukan cukup sederhana dan effortless, yaitu sengaja pergi ke kamar mandi yang berbeda lantai atau parkir yang jauh supaya bisa berjalan kaki lebih lama, ungkapnya di laman The Healthy. Simpel dan berpengaruh!
4. Mereka menghindari makan di ruangan praktik
Kalau orang dari kalangan profesi lain bisa santai makan di meja kerja, hal ini tidak bisa dilakukan oleh dokter atau tenaga medis. Ada banyak orang yang datang dan pergi di ruangan praktik mereka yang rentan menularkan virus, bakteri dan penyakit. That's why, mereka lebih memilih untuk makan di kantin yang telah disediakan khusus.
Selain itu, orang yang makan di meja kerja sekaligus tetap bekerja berisiko "menelan" kuman dan bibit penyakit ke dalam mulut, ujar laman The Healthy. Tentunya, secara tidak sengaja dan tak sadar.
5. Mereka rutin mensterilkan tangan dengan aseptic gel
Kalau kamu perhatikan, di setiap sudut rumah sakit ada aseptic gel dalam wadah botol berukuran 500 ml. Gel berbahan alkohol 70 persen ini bisa digunakan oleh siapa saja, termasuk oleh dokter, perawat dan tenaga medis lain. Ini adalah hand sanitizer khusus yang sangat efektif untuk mencegah infeksi dan penularan penyakit.
Menurut Dr. Clifford McDonald dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention, dokter atau perawat di unit perawatan intensif bisa mencuci tangan hingga 100 kali dalam shift berdurasi 8 jam, jelasnya di laman ABC News. Sementara, rata-rata orang mencuci tangan hanya 6 kali dalam sehari. Hmmm... pantas kalau kita sering terkena flu.
6. Saat bekerja, dokter menutup pintu ruangan praktiknya
Dokter tidak bisa menghindar dari pasien dan harus berhadapan langsung untuk memeriksa mereka. Risiko penularan penyakit pun rentan terjadi. Tapi, dokter bisa menutup pintu ruangan praktik sebagai upaya untuk membatasi kontaminasi dari luar ke dalam, tutur laman The Healthy. Satu cara yang tidak diketahui oleh banyak orang, nih, Sisters!
7. Mereka minum multivitamin untuk menjaga sistem imun, tapi dengan batasan
Untuk melindungi diri dari flu, kamu wajib mengonsumsi vitamin C, D, B6, magnesium dan seng (zinc), saran laman Aaptiv. Agar reaksi lebih cepat, kamu bisa mengonsumsi vitamin dan mineral dalam wujud tablet.
Untuk setiap vitamin dan mineral yang dibutuhkan, kita hanya perlu mengonsumsi satu butir per hari, jelas laman Share Care. Jangan sesekali mengonsumsi melebihi dosis, karena bisa membahayakan diri sendiri. Sementara, menurut laman The Healthy, mengonsumsi seng bisa melindungi kita dari flu dan pilek apabila rutin dikonsumsi.
8. Saat sakit, mereka pasti beristirahat
Apalagi, sakit flu sangat menular, jadi mereka lebih memilih untuk beristirahat di rumah daripada menularkan penyakitnya ke sesama tenaga medis atau pasien. Ketika sembuh, mereka akan kembali bekerja dalam kondisi bugar.
Nah, itulah 8 kebiasaan dokter dan tenaga medis dalam menghindari flu. Patut ditiru, nih!