Hai Sisters! Investasi itu baik untuk mendukung kondisi keuangan pribadi seseorang, tidak terkecuali untuk mahasiswa. Namun dengan modal uang yang sedikit, apa mahasiswa memang perlu berinvestasi? Jika iya, investasi apa?
Jangan sampai sudah modal sedikit, terkena investasi bodong pula! Daripada begitu, kita wajib bahas dulu nih soal jenis investasi untuk mahasiswa. Sebelum itu, memangnya investasi itu apa sih?
Investasi merupakan sebuah tindakan atau usaha untuk menanamkan sejumlah modal uang dengan harapan bahwa modal itu akan kembali dengan sejumlah keuntungan. Investasi itu penting karena dengan investasi, kamu bisa menghadapi inflasi biaya hidup.
Namun, tidak semua jenis investasi itu aman. Bagi kamu yang masih mahasiswa, ada baiknya kamu mencari investasi yang risikonya rendah, atau mempunyai modal yang sesuai dengan kantong kamu.
Yang pasti, kamu harus menghindari investasi dengan ciri-ciri berikut:
Keuntungannya terlalu tinggi. Masa iya, bisnis macam apa yang bisa mengembalikan keuntungan sampai 100% per bulan? Jika rasanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan, lebih baik dilupakan saja.
Mempunyai dasar hukum. Pastikan investasi yang kamu lakukan mempunyai kontrak hukum yang sah. Mungkin kamu bisa mencari tahu dengan menanyakan kepada teman kamu dari jurusan hukum, atau kamu bisa melihat apakah bisnis yang menyediakan layanan investasi diawasi oleh OJK.
Produk investasinya tidak jelas apa. Jika kamu tidak mengerti cara kerja investasi yang dilakukan, langsung batalkan saja. Bisa jadi kamu diperhadapkan dengan investasi bodong.
Setelah tahu itu, yuk kita bahas 7 jenis investasi yang menguntungkan dan aman untuk mahasiswa. Simak ya!
Jenis Investasi yang aman untuk mahasiswa antara lain:
1. Saving Bonds Ritel
Saving Bonds Ritel (disebut juga SBR) adalah salah satu jenis surat utang dari pemerintah, mirip dengan obligasi serta sukuk ritel. Jenis investasi yang satu ini terbilang sangat aman karena kemungkinan risikonya hanya bila pemerintah bangkrut. Tentunya kemungkinan itu sangat kecil, bukan?
Kamu bisa melakukan investasi dengan registrasi ke situs e-SBN atau mitra distribusi. Namun, perlu diingat bahwa modal minimal berinvestasi adalah Rp1 juta. Imbal hasilnya pun lumayan besar, yaitu 8,15% per tahun. Jangka waktunya adalah 2 tahun, tapi kamu juga bisa menjualnya lebih dulu melalui early redemption.
2. Reksadana
Dengan reksadana, kamu hanya perlu memberikan modal kepada Manajer Investasi yang kemudian akan memberikan rekomendasi portofolio kamu. Kamu juga bisa mendapatkan diversifikasi risiko, berdasarkan profil risiko kamu.
Jika kamu Konservatif, maka mayoritas uang kamu akan dialokasi ke Reksadana Pasar Uang, yaitu yang paling rendah risikonya. Sementara jika kamu Agresif, mayoritas modal kamu akan dialokasikan ke Reksadana Saham yang mempunyai imbal hasil lebih tinggi.
Modal pun hanya sebatas Rp100.000 saja, kamu bisa mendapat imbal hasil 6-20% per tahun, tergantung profil risiko yang kamu punyai.
3. P2P Lending
Peer-to-peer lending merupakan salah satu jenis investasi online yang cocok di kalangan mahasiswa. Dengan menanamkan modal di P2P Lending, kamu tidak hanya memberi keuntungan bagi diri sendiri tapi juga membantu memodalkan bisnis UMKM di seluruh Indonesia.
Yang penting kamu memilih P2P Lending yang sudah diawasi oleh OJK, Sisters.
4. Deposito
Deposito merupakan salah satu jenis investasi yang paling simpel. Kamu hanya perlu membuka rekening dan menanamkan duit kamu disitu. Risiko dari deposito pun tergolong sangat rendah. Tapi perlu diingat juga bahwa membuka deposito mempunyai imbal hasil yang relatif rendah, yaitu hanya sekitar 3-5% per tahun.
5. Saham
Mungkin kamu sudah sering mendengar apa itu saham. Namun, perlu diingat bahwa saham adalah jenis investasi yang mempunyai risiko lebih dibanding jenis investasi yang lain dan memerlukan lebih banyak perhitungan.
Harga saham sendiri tergantung oleh berapa lot (per 100 lembar saham) yang kamu beli, dan kapan kamu membelinya. Kamu bisa mendapatkan keuntungan melalui capital gain (keuntungan saham) dan pembagian dividen.
Bagi kamu yang ingin mencoba saham, kamu bisa mencoba dengan saham yang relatif lebih stabil. Contohnya adalah saham-saham Bluechip.
6. Kelas pengembangan diri
Sebagai anak muda, kelas pengembangan diri merupakan sebuah langkah investasi. Dari kelas online, kamu bisa mendapatkan suatu ilmu yang bisa berguna dan kamu praktikan demi memajukan karir kamu. Entah itu, kelas untuk berbisnis atau cara membuat CV melalui LinkedIn, atau ilmu yang lebih teknis, seperti UI/UX research, data analytics, dan lainnya.
Dengan menambah value dirimu, kamu pun menambah peluang mendapatkan pekerjaan yang bagus. Jadi investasi itu tidak hanya sekedar keuntungan moneter ya, tapi bisa berupa jaminan untuk masa depan yang lebih baik.
7. Asuransi
Sama seperti kelas pengembangan diri, asuransi bisa menjadi suatu investasi namun bukan untuk keuntungan moneter. Asuransi bertujuan untuk melindungi risiko finansial kamu di masa depan. Kamu pun menanamkan modal dalam bentuk harga premi yang dibayar setiap bulannya.
Tentunya kamu juga akan mendapatkan keuntungan bila risiko terjadi, tapi siapa sih yang mengharapkan risiko terjadi? Bagaimana pun juga, asuransi penting sebagai perlindungan karena bekerja seperti “payung” kehidupan. Kalau tidak “hujan” ya bagus, tapi kalau “hujan” maka kamu pun siap karena sebelumnya sudah menyediakan “payung”. Perlindungan dari risiko ini menjadi keuntungan finansial bagi kamu di masa depan.
Bagi kamu yang masih mahasiswa, kamu tidak butuh khawatir karena produk asuransi sekarang sudah terjangkau, lho!