Sisters, tak ada salahnya jika setiap anak muda mengikuti tren gaya hidup yang sekarang. Mulai dari fashion, teknologi, gaya bergaul bersama teman sebaya dan sebagainya. Hal ini juga berguna agar anak muda tetap update dan tidak ketinggalan zaman.
Namun, sayangnya kebanyakan dari anak muda sekarang, tidak bisa mengontrol dirinya dalam gaya hidup mereka. Pada akhirnya mereka terapkan gaya hidup yang berlebihan.
Padahal, tanpa disadari gaya hidup bisa menguras keuangan. Untuk itu, setiap anak muda perlu mewaspadainya sebelum kondisi keuangan benar-benar terpuruk dan akan menyesal. Berikut beberapa gaya hidup yang perlu kamu sadari sebab bisa mengancam keuangan di masa depan. Simak yuk!
1. Nongkrong
Bergaul di tempat nongkrong seperti kafe-kafe, restoran dan lainnya memang cukup penting. Tapi jika tujuannya adalah eksistensi, tentu akan merepotkan. Pasalnya, para milenial bukan hanya ingin memburu makanan atau minuman yang disuguhkan di tempat-tempat anyar tersebut.
Demi konten, tidak jarang mereka juga rela merogoh kocek lebih dalam lagi. Disadari atau tidak, uang akan cepat habis sebelum ganti bulan.
2. Fashion
Para influencer atau selebgram yang tampil memukau di layar ponsel kerap menjadi pemicu para milenial untuk berbelanja. Menghabiskan jutaan rupiah dalam satu bulan hanya untuk beli pakaian, sepatu, tas dan lain-lain, bukan hal yang baru bagi para milenial.
Sekali lagi, media sosial mengambil peranan yang cukup penting untuk mempengaruhi mereka.
Jika dipikir kembali, uang jutaan rupiah tersebut bisa dialokasikan ke pos pengeluaran yang lebih penting, misal menabung atau investasi yang tujuannya untuk membeli properti atau kendaraan.
3. Online Shopping
Hal ini berhubungan dengan poin sebelumnya. Kemudahan berbelanja dengan beragam promosi, membuat para milenial dengan mudah melakukan transaksi. Malahan tidak jarang, awalnya hanya berseluncur saja, justru jadi membeli. Padahal belum tentu barang yang dibeli dibutuhkan atau tidak.
4. Gadget Baru
Lagi-lagi, kemudahan mengakses informasi dan perkembangan teknologi mempengaruhi hal ini. Anak muda memang sangat akrab dengan gadget. Mereka mampu menyerap informasi yang luas dengan memanfaatkan perangkat yang mereka miliki.
Ujung-ujungnya, mereka selalu merasa membutuhkan perangkat baru. Terutama, jika merek tertentu meluncurkan produk terbaru. Ditambah keinginan untuk adu gengsi di jejaring maya, para milenial merasa bahwa berbelanja gadget adalah kewajiban.
5. Liburan
‘Need vitamin sea’. Caption tersebut selalu populer di media sosial ketika seseorang sudah merasa jenuh dengan pekerjaan. Berlibur ke pantai dengan pemandangan nan indah yang belum banyak diketahui orang tiba-tiba saja menjadi trend.
Lantas, para anak muda pun berlomba-lomba untuk pergi ke tempat-tempat yang belum terjamah orang lain. Bukan hanya pantai. Tapi juga, tempat-tempat ‘ujung dunia’ lainnya. Yang dimana, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk dapat pergi ke tempat tersebut.
6. Berhutang
Jika gaya hidup yang tinggi sudah menjadi patokan, maka tidak mudah untuk mencukupi semuanya mulai dari belanja hingga liburan. Namun, anak muda sekarang tidak habis akal. Tak sedikit anak muda yang rela berutang demi bisa memenuhi ‘kebutuhan’ tersebut.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kartu kredit atau pinjaman online. Jika tagihan tidak dibayar tepat waktu, tentunya ini dapat mengakibatkan sebuah masalah baru, yaitu utang menumpuk dan nama akan tercatat buruk di BI Checking
Ancaman baru menanti, jika kamu memiliki track record yang buruk pada BI checking. Salah satunya, kamu akan kesulitan dalam mendapatkan kredit lainnya seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Apalagi, KPR cukup penting di masa depan.
Cara tepat yang bisa dilakukan adalah merubah diri secara perlahan. Menahan diri untuk tidak belanja, nongkrong hingga liburan dan lupakan gengsi. Mulailah atur keuangan dengan bijak, seperti memisahkan dana setiap pos pengeluaran sesuai kebutuhan. Boleh melakukan beberapa gaya hidup tersebut, namun pastikan harus sesuai dengan kantong, Sisters.