Sisters, apakah kamu sering memikirkan banyak hal? Terkadang, pemikiran-pemikiran itu membuat kepala menjadi penuh, mengurangi kualitas tidur malam, bahkan hingga menghambat aktivitas dan rutinitas kita.
Jika kamu pernah atau bahkan sedang mengalaminya, bisa jadi kamu sedang mengalami apa yang disebut dengan overthinking atau berpikir berlebihan. Yakni kecenderungan untuk memikirkan, mengevaluasi, dan mencoba mengontrol semua jenis pikiran secara berlebihan.
Berpikir memang memiliki konotasi positif. Tapi jika berlebihan, apakah benar-benar positif bagi hidup kita?
Overthinking atau pemikiran berlebihan adalah kombinasi dari perasaan khawatir, pemikiran yang obsesif dan perenungan. Orang yang overthinking akan menghabiskan banyak waktu untuk memahami suatu peristiwa, mencari tahu sebab-dampaknya, bahkan hingga alasan mengapa mereka memikirkan apa yang mereka pikirkan sekarang.
Yang membedakan overthinker dengan yang lainnya adalah kuantitas waktu. Jika orang biasa akan merenung atau berpikir terhadap suatu masalah dari waktu ke waktu, orang yang overthinking akan terus memikirkannya sepanjang waktu hingga mengganggu aktivitasnya yang lain.
Apa tanda-tandanya?
Jika banyak hal ini terjadi padamu, maka kemungkinan besar kamu adalah seorang overthinker atau memiliki kecenderungan untuk overthinking.
- Sering menyadari sedang memikirkan sesuatu
- Sering mempertanyakan mengapa kamu memiliki pemikiran tersebut
- Sering mencari makna mendalam terhadap apa yang kamu pikirkan
- Ketika kamu merasakan emosi negatif, kamu berfokus pada apa yang sedang kamu pikirkan daripada apa yang kamu rasakan
- Punya keinginan kuat untuk memahami bagaimana cara kamu berfikir
- Sadar akan pentingnya kontrol terhadap pemikiranmu, namun sulit untuk dilakukan
- Tidak nyaman dengan pemikiran yang spontan dan pemikiran yang tidak ingin kamu pikirkan.
Lalu bagaimana cara agar tidak terus-terusan memikirkannya?
Ada banyak cara agar kita tidak berkutat dengan pikiran kita terus menerus, apalagi jika itu adalah pikiran yang buruk. Yuk kita praktikan beberapa cara di bawah!
Kenali pemicunya
Apa yang membuatmu tiba-tiba terpikirkan akan sesuatu dan kapan biasanya pikiran-pikiran tersebut muncul. Sadari bahwa overthinking bukan sebuah perencanaan terhadap masa depan dan bukan juga cara untuk menyelesaikan masalah.
Terima saja apa yang kamu pikirkan saat itu
Jangan menghakimi apa yang kamu pikirkan. Semakin kamu menghakimi dan menolak pemikiran tersebut, terkadang justru pemikiran itu akan mengendap lama di otak.
Melakukan distraksi yang positif
Jika pikiran-pikiran yang ada di kepala semakin sulit dikendalikan, tak ada salahnya untuk mencari distraksi positif yang menenangkan diri. Kamu bisa bermain puzzle, mandi, menonton film, melakukan hobi, membaca buku, berolahraga, dan lainnya.
Tulislah apa yang kamu pikirkan
Agar pikiran itu tidak hadir berulang-ulang di kepala, kita perlu menuliskan apa saja yang sudah kita pikirkan. Dengan begitu, permasalahan yang dipikirkan juga akan menjadi lebih jelas.
Berceritalah dengan orang lain tentang apa yang kamu pikirkan
Selain memberikan ketenangan, kamu juga bisa memperoleh sudut pandang baru mengenai permasalahan yang kamu alami.
Segala yang berlebihan memang tidak baik, ya, Sisters! Berfikir untuk merencanakan sesuatu dan evaluasi memang baik, tapi jika hal itu sampai membuat kita cemas dan mengganggu aktivitas lainnya, tentu hal tersebut menjadi tidak baik.