Sisters, setiap orang pasti punya hobi. Mulai dari yang hobi rebahan, sampai hobi masak buat sekeluarga di rumah. Kalau kamu, hobinya apa?
Well, apapun hobimu, sebenarnya hal itu bisa menjadi lebih dari sekedar cara untuk menyenangkan diri sendiri dan mengisi waktu, lho. Jika kita memahaminya dengan cara yang benar, hobi yang kita tekuni bisa berkembang menjadi bisnis yang menggiurkan, Sisters!
Kalau kamu tertarik menjadikan hobi sebagai ladang bisnis, simak dulu tanda-tanda berikut ini:
1. Totalitas dalam menjalankan hobi
Bisa jadi, hobi adalah sesuatu yang menyenangkan ketika dilakukan di waktu luang. Tetapi jika kamu ingin mengubah hobi itu menjadi potensi usaha, butuh upaya yang lebih dari sekedar merasakan kesenangan. Butuh kegigihan dan komitmen harian yang seringkali membuat kita tidak bisa kita menikmati rasa senangnya.
Ambil contoh hobi menulis. Seseorang yang ingin hobi menulisnya bisa menghasilkan uang tentu akan gigih dan berkomitmen menyediakan waktu sebanyak mungkin untuk menulis, membaca, belajar dan belajar terus agar tulisannya semakin baik dan berkualitas.
Kalau kamu ingin menjadi Writerpreneur, jangan menganggap menulis itu sekedar hobi. Luangkan banyak waktu untuk selalu menulis dan belajar menulis lebih baik lagi.
2. Bersedia berkorban demi hobi
Semua hobi yang beralih ke bisnis akan membutuhkan pengorbanan waktu, uang, keseimbangan kehidupan kerja dan bahkan kehidupan pribadi. Namun, jangan lupa untuk memastikan bahwa pengorbanan yang kamu buat tidak akan bertabrakan dengan aspek lain yang lebih penting dalam hidupmu. Selain itu, pastikan kamu dapat hidup dengan hasil potensial dari hobi yang kamu sukai tersebut.
3. Membuat orang bersedia membayar hobimu
Ini yang paling penting, Sisters!
Misalnya hobimu fotografi. Kamu yakin foto-fotomu punya nilai jual yang tinggi. Atau hobimu memelihara tanaman, kamu yakin tanaman-tanamanmu itu punya kelebihan yang bisa dihargai mahal. Begitu pula dengan menulis. Kamu merasa yakin teknik menulismu sudah cukup mahir sehingga kamu bisa menawarkan jasa penulisan ke orang lain.
Seperti pepatah lama, ada harga ada rupa. Artinya, kualitas dari hobi yang kita kerjakan menentukan seberapa tinggi minat orang lain untuk bersedia membayar hobi kita tersebut. Kalau kita mengerjakan hobi asal mengisi waktu luang, orang tidak akan tertarik dan kitapun nggak akan dapat pundi-pundi rupiah.
4. Memahami aspek berbisnis
Hobi hanya akan berubah menjadi bisnis jika kita menjalankannya dengan cara bisnis pula. Dari menentukan harga, memasarkan produk atau layanan, menjawab pertanyaan pelanggan hingga membayar pajak. Ada banyak pekerjaan ekstra yang harus dilakukan untuk menyalurkan hobi dan mengubahnya menjadi potensi bisnis secara penuh waktu.
Pada titik ini, kamu bisa menentukan harga dengan melihat harga produk atau layanan yang sejenis. Jangan malu bertanya pada teman yang sudah menjalankan bisnis serupa atau memiliki hobi yang sama dan mampu mengubahnya menjadi usaha penuh waktu.
Memahami cara menjalankan bisnis sama pentingnya dengan menjadi terampil dalam hobimu. Gagasan hebat atau bakat bermanfaat tidak akan membuatmu melangkah terlalu jauh, jika kamu tidak meluangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar menjalankan bisnis terukur dari hobimu sendiri.
Dengan sepenuhnya mengevaluasi peluang dari hobi yang kamu tekuni dan membuat rencana konkret, kamu dapat mengubah kegiatan favoritmu selama di rumah saja menjadi salah satu cara paling menyenangkan untuk mencari nafkah.
Kamu sendiri, berniat menjadikan hobimu sebagai mata pencaharian, Sisters?