Sisters, era kehidupan baru memang telah mengubah perilaku konsumen dan menggerus profit bagi pelaku usaha. Berbagai usaha yang sudah mulai beroperasi kembali dengan menjalankan protokol kesehatan dari pemerintah, merupakan kesempatan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian yang sempat melambat dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020.
Turunnya daya beli masyarakat merupakan salah satu efek domino dari pandemi Covid- 19, karena berkurangnya penghasilan yang disebabkan oleh pemotongan gaji atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Kini, saatnya bagi pemilik usaha untuk melakukan penataan ulang fungsi-fungsi perusahaan untuk mencapai efisiensi yang lebih baik.
Selain itu, ada perubahan perilaku konsumen khususnya bagi bisnis di sektor ritel atau pariwisata, sehingga dibutuhkan penyesuaian bisnis untuk memenuhi kebutuhan baru masyarakat di masa new normal.
Simak, yuk, beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh pemilik usaha agar bisa kembali bersaing di masa normal baru.
1. Riset konsumen dan mulai adaptasi
Kegigihan dan kemampuan beradaptasi pemilik usaha menjadi faktor penting dalam menentukan kesuksesan usaha yang dibangun. Adaptasi dapat diawali dengan melakukan riset konsumen sebagai data untuk mengevaluasi apakah produk atau jasa yang dimiliki masih relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini.
2. Lakukan inovasi bisnis yang relevan
Setelah melakukan riset, proses adaptasi yang kemudian bisa dilakukan adalah mengeluarkan inovasi baru yang masih selaras dengan core bisnis untuk memenuhi kebutuhan baru dari konsumen. Misalnya, pemilik ritel pakaian beralih ke pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker atau pengusaha katering beralih membuat frozen food.
3. Pengelolaan arus kas adalah kunci
Pemilik usaha perlu melakukan penilaian untuk kondisi keuangan usaha saat ini. Lakukan review dan menetapkan skala prioritas untuk belanja modal dan operasional perusahaan penting dilakukan. Menyusun kembali proyeksi arus kas, minimal untuk 12 bulan ke depan, kemudian meninjau ulang dan mengawalnya dalam kurun mingguan agar memastikan arus kas dalam kondisi sehat.
4. Prioritaskan rencana bisnis jangka pendek dan menengah
Lakukan analisa keuangan untuk melihat sejauh mana bisnis dapat bertahan dengan kondisi saat ini. Jika efisiensi perlu dilakukan, seperti layoff karyawan, harus dilakukan cepat dan terarah. Saat rencana jangka pendek dan menengah bisnis sudah dilakukan secara matang, pemilik usaha diharuskan membuat business continuity plan.
5. Siapkan dana cadangan
Di tengah ketidakpastian pandemi, pemilik usaha harus tetap waspada jika terjadinya gelombang kedua Covid-19 yang dapat menyebabkan surutnya lagi roda perekonomian Indonesia. Penting menyiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi berbagai risiko bisnis kedepannya. Selain melakukan efisiensi operasional, melepaskan aset investasi jangka pendek pun bisa menjadi opsi bagi pemilik usaha.
6. Rencanakan strategi pemasaran yang matang
Masa normal baru ini membuat pemilik usaha bersaing lebih ketat lagi untuk memenangkan hati konsumen melalui produk dan jasa yang ditawarkan. Selain inovasi dan kualitas produk yang harus dijaga, strategi pemasaran yang matang menjadi kunci untuk menarik konsumen membeli produk atau jasa yang ditawarkan.Kenali target konsumen dan kecenderungan mereka dalam melakukan pembelian. Dengan itu, pemilik usaha bisa menggunakan channel promosi yang tepat untuk menggaet konsumen.
7. Beralih ke digital
Dengan kondisi saat ini, kehadiran teknologi dan kanal digital akan membantu pemilik usaha untuk memperluas jangkauan pasar. Baik melalui pemanfaatan media sosial, marketplace, aplikasi pesan antar makanan dan lainnya akan memudahkan konsumen untuk menjangkau produk atau jasa yang dimiliki. Dengan banyaknya saluran penjualan ini, pastikan pembukuan di akhir bulan tetap sesuai.
Nah, dengan mengaplikasikan 7 strategi di atas, dapat membantu pemilik usaha menghadapi persaingan ketat di masa kehidupan normal ini. Selain melakukan perencanaan usaha yang matang, pengaplikasian teknologi menjadi krusial untuk membantu pemilik usaha mampu bersaing secara optimal.