Sisters, dalam resesi, sangat penting untuk menyelaraskan strategi penjualan dengan preferensi pelanggan untuk menghindari kehilangan pangsa pasar dengan pesaing.
Persaingan yang ketat antara lain disebabkan oleh konsumen yang terhimpit pendapatan yang lebih sedikit sehingga ada dorongan untuk mengurangi belanja.
Dalam kondisi pandemi yang memicu krisis seperti saat ini, ada beberapa tips untuk meningkatkan penjualan, bahkan ketika ekonomi sedang berubah, Sisters. Simak, yuk!
1. Pelaku bisnis harus melakukan apa pun untuk melayani pelanggan dengan baik
Konsumen pasca-pandemi cenderung lebih hemat dan belanja dengan banyak perhitungan. Dengan demikian, pemilik bisnis harus mendorong para tenaga penjual untuk benar-benar mendengarkan apa yang diinginkan pelanggan, bahkan jika mereka tidak mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan mereka dengan jelas.
Seorang wiraniaga harus membaca kebutuhan yang tersirat dan memperhatikan apa yang tidak dikatakan. Selain itu, mereka harus bertindak seperti konsultan produk, bukan sekadar mesin pengejar komisi.
2. Pikirkan nilai jangka panjang
Seorang pakar penjualan percaya bahwa peristiwa terkini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kesan yang baik bagi calon pembeli terhadap bisnismu.
“Resesi dapat dimanfaatkan untuk menyusun branding dari kondisi saat ini. Lakukan riset dan buat data yang menginformasikan yang sesuai dengan visimu karena prospek yang baik akan memberikan keuntungan," kata Temple Naylor, Sales Leader dan Influencer.
Kepercayaan pelanggan dan informasi produk yang akurat sangat penting dalam keputusan pembelian. Reputasi yang solid akan mendorong konsumen untuk membeli produkmu, Sisters.
3. Jaga komunikasi dengan baik
Konsumen prospektif tidak memilih untuk tidak belanja pada saat ini karena berbagai alasan, meskipun jika mereka tertarik pada barang atau jasa yang kamu tawarkan.
Mereka saat ini mungkin sibuk, kekurangan waktu, kekurangan uang atau memiliki prioritas lain. Tapi, penjual yang baik pasti akan berhubungan kembali dengan calon pembeli ketika waktunya tepat.
“Lakukan dialog yang cerdas secara emosional. Bicara seperti manusia normal bukan dengan skrip penjualan. Tidak harus dipoles sempurna. Alih-alih, dorong mereka melalui keraguan dan resistensi pada akhir penawaran," ujar Naylor.
Menurut penelitian HubSpot, 69% pembeli ingin penjual memahami kebutuhan, 61% tidak ingin dipaksa, dan 61% ingin informasi yang relevan.
Nah, jika kamu ingin produk jualanmu tetap laris terlebih di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, perhatikan 3 hal di atas, ya, Sisters!