Multitasking sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk menyelesaikan banyak pekerjaan. Sebenarnya, apa itu multitasking?
Singkatnya, multitasking adalah kemampuan untuk mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu.
Namun, tidak sedikit yang beranggapan bahwa multitasking justru kurang efektif jika dibandingkan dengan task switching.
Nah, dalam artikel ini, Glints akan membahas tentang apa itu multitasking dan task switching.
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Multitasking?
Banyak orang menganggap multitasking adalah kemampuan yang harus dimiliki. Namun, sebenarnya apa itu multitasking?
Dilansir dari Inc, multitasking adalah kemampuan seseorang untuk melakukan lebih dari satu aktivitas pada saat yang bersamaan.
Istilah ini mulai populer pada akhir 1990-an ketika banyak budaya kerja mengalami perubahan. Sebagai contoh, layanan 24 jam/hari dan 7 hari/minggu semakin berkembang di seluruh dunia.
Selain itu, muncul pula istilah “24-7-365” yang menggambarkan bahwa seseorang dan perusahaan harus bekerja sepanjang waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Dengan demikian, banyak orang terdorong untuk melakukan banyak tugas dalam satu waktu agar pekerjaannya segera selesai.
Namun, istilah ini menimbulkan banyak pro dan kontra di masyarakat.
Banyak yang beranggapan bahwa sebenarnya tidak ada satu orang pun yang bisa melakukan lebih dari satu aktivitas di saat yang bersamaan.
Untuk itu, muncul istilah task switching yang saat ini mulai banyak digunakan daripada multitasking.
Apa Itu Task Switching?
Saat ini, multitasking kerap dianggap sebagai istilah yang kuno. Banyak orang menentang adanya istilah tersebut. Mereka beropini bahwa multitasking adalah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Kemudian lahir istilah baru, yaitu task switching.
Menurut Sources of Insight, multitasking yang sebenarnya dilakukan banyak orang adalah berpindah melakukan beberapa tugas dengan sangat cepat hingga seolah-olah kita melakukan dua hal sekaligus.
Itulah yang disebut dengan task switching.
Jadi, kita sebenarnya tidak melakukan dua atau lebih kegiatan dalam waktu yang sama. Namun, kita melakukannya bergantian dengan waktu yang sangat singkat.
Sebagai contoh, kamu sedang membuat desain user interface (UI). untuk situs perusahaanmu. Kemudian, kamu membuka dan membalas e-mail dari atasanmu.
Setelah selesai, kamu kembali melanjutkan desain UI tersebut.
Nah, itulah task switching. Kamu tidak benar-benar membuat desain sambil membalas e-mail, bukan?
Kamu menghentikan kegiatan desainmu sejenak untuk membalas e-mail tersebut.