Hai Sisters! Belakangan ini, bisnis toko barang bekas sedang menikmati kepopulerannya. Salah satu pemicunya adalah karena generasi milenial yang kini doyan berbelanja barang bekas atau thrifting.
Selain dalam rangka berhemat, thrifting dilakukan untuk mendukung industri fesyen yang berkelanjutan. Di sisi lain, ada pula konsumen yang gemar berbelanja barang-barang bekas sebagai hobi koleksi.
Jika kamu menikmati diskon belanja atau memiliki hasrat untuk barang-barang vintage, retro, atau high fashion, bisnis toko barang bekas mungkin cocok untukmu, Sisters.
Ada banyak arah untuk bisnis ini, tetapi tidak peduli apa fokus Anda, rencana bisnis yang kuat, inventaris berkualitas dan keterampilan pemasaran yang hebat adalah suatu keharusan. Seperti dilansir melalui smallbusiness.chron.com, berikut langkah-langkah untuk memulai bisnis barang bekas atau thrift shop:
1. Susun rencana bisnis
Untuk menyusun rencana bisnis, putuskan barang apa yang akan dijual di tokomu. Apakah itu barang antik, perabot vintage, pakaian bekas atau barang lainnya. Pertimbangkan pula siapa target pasarmu, apakah yang orang berpenghasilan rendah atau orang kaya yang rela merogoh kocek untuk barang vintage berkelas.
Beri nama bisnis yang dapat mengirim pesan menarik ke target pasarmu dan mendorong mereka untuk berbelanja denganmu. Cantumkan apa yang membuat tokomu orisinal ke dalam nama bisnis. Misalnya, jika kamu akan berspesialisasi dalam pakaian bekas bermerek dengan harga lebih murah, cobalah memasukkan ide ini ke nama bisnismu, Sisters.
2. Dapatkan lisensi dan asuransi untuk bisnismu
Sebelum memulai bisnis, ajukan izin usaha. Yang paling penting adalah asuransikan barang daganganmu dari risiko pencurian dan kerusakan serta jaminan pertanggungan jika ada pelanggan yang mengalami cedera saat berada di tokomu.
3. Pilih lokasi terbaik
Cari sewa toko di daerah yang banyak lalu lintas mobil dan pejalan kaki, terutama di daerah di mana target pasarmu cenderung tinggal atau berbelanja. Banyak pembeli barang bekas suka berbelanja di beberapa toko dalam satu kali perjalanan.
Cari tempat yang memiliki jendela besar untuk menampilkan barang-barang menarik. Pertimbangkan apakah bisnis pesaing di sekitar lokasi dapat menempatkan bisnismu pada kondisi pro atau kontra. Pastikan harga dan penawaranmu sesuai dengan pesaing jika kamu buka di kawasan yang ramai.
4. Kumpulkan barang dagangan
Bazaar atau garage sale adalah momen tepat untuk mengumpulkan barang-barang bekas dalam kondisi terbaik tapi murah. Kamu juga dapat mencari barang secara online dengan tawaran menarik untuk dijual lagi. Kamu juga dapat membuka lokasi drop off untuk barang-barang bekas dari konsumen yang mungkin sudah tidak membutuhkan.
5. Pasarkan tokomu
Buat brosur dan kartu nama untuk dibagikan kepada calon pelanggan yang kamu temui. Sertakan jenis barang yang kamu jual dan tekankan apa yang membuat tokomu orisinal.
Di era digital seperti saat ini, iklan lebih banyak dilakukan melalui platform media sosial atau online market place. Upayakan promosi secara daring dengan iklan berbayar atau mainkan tagar sesuai dengan konsep toko untuk menarik perhatian pelanggan. Kamu juga dapat menciptakan konten menarik melalui foto atau video untuk menunjukkan jenis barang yang tersedia di tokomu.
Selamat mencoba, Sisters!