Sisters, mengenal istilah “Era New Normal” yang diutarakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di BNPB senin tanggal 25 Mei 2020 kemarin, jika kamu mempelajari dalam manajemen krisis kondisi tersebut sama diartikan dengan tahap resolusi atau tahap penyembuhan. Dimana tahap tersebut dilakukan upaya-upaya perbaikan dan pencegahan dari masa penyembuhan terhadap virus corona covid-19 dikatakan sampai benar-benar kondisi pulih semula, Sisters.
Nah, kebijakan tersebut akan dimulai dengan pemberlakuan kembali aktivitas perkantoran, mall akan dibuka kembali, mulai masuk sekolah dengan tahun ajaran baru, tempat beribadah seperti masjid mulai kembali dibuka. Semua aktivitas tersebut harus dibekali dengan peraturan yang baru seperti peningkatan protokol kesehatan (sering mencuci tangan, penggunaan masker yang wajib), di sektor transportasi adanya peraturan pembatasan jumlah penumpang dalam fasilitas umum.
Berikut adalah beberapa strategi UKM saat New Normal yang dapat kamu terapkan sebagai pelaku bisnis. Simak, yuk!
Strategi UKM New Normal yang pertama adalah kamu harus melakukan penelitian atau riset pemasaran kepada seluruh konsumen agar produkmu tetap memenuhi kebutuhan konsumen. Riset pemasaran merupakan bagi dari strategi pemasaran STP (segmentasi, targeting dan positioning). Dengan melakukan riset pemasaran kamu akan mengetahui strategi mana yang lebih cocok dan tepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sudah banyak tool atau metode yang kamu gunakan untuk melakukan riset pemasaran.
Riset pemasaran dapat berfungsi sebagai evaluating untuk membantu mengukur brand positioning brand pesaing. Dengan begitu kamu akan mengetahui dan mengevaluasi strategi pemasaran sebelumnya sehingga strategi mana yang paling efektif atau masih dalam target penjualan perusahaanmu, Sisters.
Strategi UKM New Normal selanjutnya adalah mengevaluasi produk akan muncul ketika memasuki era ini, dimana konsumen akan lebih berhati-hati menggunakan produk baru walaupun dengan harga yang sangat ekonomis. Bahkan ada kemungkinan konsumen malah menggunakan produk yang lebih murah dengan kualitas standar karena konsumen cenderung masih berhati-hati dan waspada kemungkinan krisis akan terulang lagi.
Konsumen tidak berani mengambil resiko menggunakan produk baru, sehingga kamu harus mengevaluasi produkmu kembali, Sisters.
Sisters, selain evaluasi masalah produk, kamu juga harus mulai mengevaluasi masalah harga karena konsumen cenderung akan menurunkan daya beli untuk lebih berhati-hati membeli dan mengkonsumsi. Untuk menetralisir penurunan daya beli konsumen kamu harus lebih memiliki kreativitas dalam menentukan paket hemat atau paket promosi yang menarik bagi konsumen.
Bentuk paket promo bisa kamu lakukan dengan memberikan paket 3 in 1 atau paket harga lebih murah menjual produk yang kemasan lebih kecil. Kamu juga bisa mengantisipasikan dengan strategi penjualan dengan harga grosir kepada konsumen mengingat terjadi trend grup buying atau panic buying, strategi seperti itu membuat konsumen memilih produkmu daripada produk pesaing, Sisters.
Strategi UKM New Normal terakhir adalah fokus pada bisnis online, mengingat era New Normal ini telah memaksamu beralih kepada saluran online karena adanya perubahan perilaku konsumen. Apalagi dengan kondisi wabah Covid-19 membuat tidak boleh beraktivitas diluar rumah, social distancing sehingga konsumen mencari produk melalui marketplace. Saat ini sudah banyak toko-toko yang biasanya membuka bisnis offline menjadi online, rata-rata mereka sudah menggunakan marketplace sebagai media online-nya.
Kamu bisa menggunakan strategi promosi marketplace yang mesti dicoba mengingat masih belum bisa berjualan offline lagi. Maka itu, kamu perlu mengambil peluang dari perubahan perilaku konsumen tersebut dengan mengalihkan fokus penjualan ke saluran online. Kamu harus lebih agresif melancarkan jurus berjualan di website, media sosial, dan e-commerce. Ketiga saluran itu dianggap paling berpotensi mendatangkan cuan tanpa harus mengeluarkan biaya besar, lho, Sisters.
Tetap semangat, ya, Sisters!