Sisters, segiat apapun kamu menjalankan bisnis, tidak pernah bisa membuat konsumenmu puas 100%. Ada kalanya kamu menemui hambatan di tengah jalan, misalnya tidak adanya inovasi baru, penjualan yang mandek, jumlah pelanggan berkurang, hingga kekurangan modal.
Faktanya, mudah menyerah bukanlah sifat para pebisnis sukses, Sisters. Menutup bisnis juga bukan pilihan yang baik dan tentu saja opsi ini harus kamu kesampingkan.
Gino Wickman dalam buku yang ditulisnya, Traction: Get a Grip on Your Business, merinci 7 pertanyaan yang mampu membantu kamu menemukan visi perusahaanmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih yakin soal apa langkah selanjutnya yang harus kamu tempuh demi menyelamatkan bisnis.
1. Apa nilai-nilai utama perusahaanmu?
Tulislah tiga sampai tujuh prinsip yang mampu mendefinisikan budaya, kebiasaan, dan siapa kamu sebenarnya sebagai seorang manusia. Hal ini akan menarik lebih banyak orang yang yang memiliki kesamaan rasa dan tujuan, untuk bergabung dengan bisnis kamu. Ambil contoh, nilai-nilai yang kamu utamakan selama ini adalah kejujuran, integritas, sikap slaing menghargai, setiap karyawan adalah pemimpin, bisa juga kantormu adalah tempat yang menyenangkan untuk bekerja.
2. Apa fokus utamamu?
Buatlah sebuah mission statement yang dapat menolongmu untuk tetap fokus dalam menjalankan bisnis. LinkedIn memberi contoh yang baik untukmu: “Untuk mengoneksikan para profesional di dunia untuk membuat mereka lebih produktif dan sukses”. Fokus ini pun menjabarkan apa yang mereka berikan dan bagaimana mereka menjalankannya.
3. Ke mana kamu akan membawa bisnis ini 10 tahun dari sekarang?
Let say, kamu mau meningkatkan pendapatan Rp 100 juta setiap bulannya, mengembangkan bisnis hingga ke negara-negara di Asia, menjaring target market yang lebih luas lagi, dan seterusnya. Target-target ini haruslah menjadi hal besar yang mampu menginspirasi kamu dan orang-orang yang turut bersama-sama menjalankan bisnismu.
4. Apa strategi marketingmu?
Definisikan target marketmu dan hal apa saja yang membuat bisnismu unik. Kepada siapa kamu menjual produk kamu? Kepada para pemilk UKM? Kepada anak-anak? Kepada generasi millennial? Bagaimana cara kamu menjangkau mereka? Pelajarilah teknik marketing yang cocok untuk bisnismu, misalnya dengan membuat konten marketing berupa infografis dan podcast, kemudian kirim siaran pers kepada media-media, hingga mengadakan forum diskusi.
5. Bagaimana gambaran bisnis kamu tiga tahun mendatang?
Dalam tiga tahun, kamu bisa berbuat banyak sekali hal untuk bisnis kamu. Pastikan kamu memiliki gambaran spesifik soal apa yang akan kamu rencanakan dan jalankan. Tutup kedua matamu, visualisasikan, dan tulis secara mendetail gambaran bisnis kamu. Alangkah lebih baik lagi jika kamu juga merinci hal-hal apa yang akan dijalankan demi terwujudnya rencana tersebut.
6. Apa rencana kamu dalam satu tahun?
Cari tahu apa yang harus kamu selesaikan tahun ini. Inilah saat yang tepat untuk menentukan goals yang perlu dicapai demi memenuhi visi kamu. Sebagai contoh, mendapatkan 10 ribu pengguna aktif yang mengakses situs kamu sebelum 2020 berakhir.
7. Apa masalah yang sedang dihadapi?
Menentukan visi bisnis memang tidak mudah. Karena itu, identifikasi hambatan apa saja yang sangat potensial bisa menganggu bisnis kamu dalam mencapai target. Diskusikan dengan partner bagaimana cara mencari jalan keluarnya. Tulis apa saja yang terlintas di benak kamu yang mampu mencegah kamu mencapai segala tujuan.